Mengapa
Mengapa kau risaukan dia yang pergi
Padahal mereka yang tinggal kau abai
Mengapa kau tangisi pintu yang tertutup
Sampai melihat pintu-pintu yang terbukapun kau tak sanggup
Mengapa kau sesali daun yang jatuh
Padahal begitu banyak daun muda yang terus bertumbuh
Mengapa kau paksakan cinta tak bersambut
Masih banyak cinta di sekitarmu yang terus menggelayut
Mengapa kau meminta perhatian lebih
Sedangkan perhatianmu bagai air yang keruh
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar