Lailatul Nurdian

Kelahiran asli kota Reog. Ponorogo. Cintanya pada dunia pendidikan berkat Ibunda tercinta. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Candu
Pinterest

Candu

Candy

Tawa riang terdengar dari segerombolan anak yang sedang bermain petak umpet. Saling berkejaran dan berrebut menembak pos jaga. Anak-anak yang bersembunyi, diam tanpa kata. Jikalau ada peluang menyerang pos jaga, segera berlari menyentuhnya. Terpancar wajah bahagia nan sumeringah. Rasa bahagia nampak terlihat meskipun cucuran keringat mengalir di dahi. Deru napas yang tiada beraturan. Haus dahaga mereka rasakan.

Satria, anak berkulit hitam legam itu bersuka riang bersama kawan-kawannya. Petak umpet telah mampu ia mandi air keringat. Sesekali ia seka dahi yang berpeluh. Ibunya akan membiarkan Satria bermain berjam-jam. Tanpa kwatir akan sesuatu. Permainan tradisional semacam petak umpet telah menggambarkan rasa bahagia anak yang sederhana. Mereka akan berkumpul bersosialisasi antar teman.

Namun,sebuah perkembangan jamani telah melenyapkan permainan tradisional itu. Technologi telah merubah tawa riang anak-anak berubah menjadi jiwa kompetisi, saling mengalahkan antar kawan dalam sebuah permainan.

Wajah bermandikan keringat tiada lagi nampak. Jeritan anak-anak mendapati pos jaga, tiada lagi terdengar. Semua terpaku dalam sebuah benda pipih itu. Terlena dengan adu kekuatan dalam sebuah permainan.

Begitu juga dengan Satria, pandemi ini telah mendobrak janji setia Satria untuk tidak berdekatan dengan gadget. Teman sebayanya memperlihatkan permainan online yang sangat menarik. Bujuk rayunya telah berhasil membuat Satria menjadi melawan aturan ayah ibunya. Berawal bermain gadget hanya di hari minggu, karena pandemi Satria bermain tak mengenal waktu. Gadget telah merajai jiwa dan angannya.

Peringai kasar dan pemarah telah hinggap dijiwa Satria. Gadget telah merubahnya menjadi seorang anak yang emosial. Siapakah yang dipersalahkan?

Cerita ini dari seorang kawan menjelang tengah malam.

Ponorogo, 17072020. 23.17

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post