Poligami

Senja menampakkan dirinya. Merah merona nan kekuning-kuningan. Cantik nian langit sore ini. Suara palu beradu dengan kayu di meubel Pak Hayat masih terdengar nyaring. Meskipun jarum panjang tepat diangka 5, Sopyan belum menghentikan pekerjaannya. Begitulah Sopyan, tukang kayu di meubeler Pak Hayat. Istrinya yang merantau di negeri antah berantah membuat Sopyan berlama-lama di tempat kerja.

Kawan Sopyan menyelesaikan satu almari hingga 5 Hari, Sopyan hanya butuh 3 Hari untuk menghasilkan lemari nan apik. Pak hayat begitu senang dengan kerja Sopyan. Kerinduan pada sang istri kian memuncak, namun apa daya. Sopyan hanya bisa menelan ludah sesaat menahan gelora seorang laki-laki. Gadget adalah hiburan satu-satunya bagi Sopyan. Ia sesuka hati akan berselancar dunia maya hingga larut malam. Melihat wajah-wajah cantik nan eksotis membuat Sopyan senang.

Satu wajah yang menggait hati Sopyan. Seorang gadis cantik dengan hijab berwarna salem. Sopyan mencoba mengirimkan pesan melalui fitur messenger. Gayung bersambut, Sopyan mendapatkan balasan dari sang gadis. Hari-hari Sopyan semakin berbunga. Bak perjaka sedang kasmaran. Sebuah janji ia tautkan pada gadis itu. Sejuta rayuan dapat menaklukkan hati sang gadis. Sopyan terjebak dalam keisengannya di dunia maya. Sopyan tidak akan mundur dari sebuah janji. Rasa cinta pada istrinya masih menggebu. Sopyan tidak akan pernah melakukan sebuah perceraian yang selama ini ia benci. Sebuah pesan singkat pun segera Sopyan kirimkan pada istrinya. "Aku ingin poligami"

Menjelang Shubuh, 10082020. 04.00