Lailatul Qodriah

Guru Sekolah Dasar yang mencintai hujan dan senja. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Andai

Masih bolehkah angin bertiup sendu

Mencumbu dedaunan penuh sahdu

Masih bolehkah gemintang menemani bulan

Saat malam undur diri dari peraduan

Aku merinduimu

Menatap dengan teduh

Mengulas tawa renyah

Berdebat dalam pembicaraan tanpa jeda

Aku mengagumi matamu

Bersinar, menampakan kecerdasan pikiranmu

Aku selalu jatuh hati

Pada sinar mata penuh percaya diri

Aku selalu jatuh rasa

Pada tiap kata sarat makna

Kapan kita berjumpa?

Merangkum rindu yang terjeda

Kapan engkau kembali menatapku

Membangkitkan kerinduan yang kini terhalang ruang dan waktu

Aku berharap padamu

Melekatkan namaku

Dalam doa panjangmu

Membawa hatiku

Pada palung terdalam jiwamu

Aku jatuh cinta

Pada satu rasa

Aku tahu

Semua tak akan pernah bersatu

Pantai tetaplah tepi lautan

Dia tak akan menjadi seluas daratan

Tak akan terpisah dari jangkauan laut yang membentang

Pun aku dan dirimu

Hanya bersatu dalam tatap tersamar kalbu

Mengulas senyum dalam bisu

Andai waktu dapat terhenti

Tak akan kulepas lagi

Tatap matamu

Lembut senyummu

Akan kurengkuh

Hingga terlepas semua rasa yang membelenggu

Mengapa jiwa kita bersatu

Namun dalam kenyataan kita saling menjauh

Andai aku dapat hentikan waktu~

LQTamsel, 220919

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisi yg indah. Sukses sll bu..

26 Sep
Balas



search

New Post