Andai
Masih bolehkah angin bertiup sendu
Mencumbu dedaunan penuh sahdu
Masih bolehkah gemintang menemani bulan
Saat malam undur diri dari peraduan
Aku merinduimu
Menatap dengan teduh
Mengulas tawa renyah
Berdebat dalam pembicaraan tanpa jeda
Aku mengagumi matamu
Bersinar, menampakan kecerdasan pikiranmu
Aku selalu jatuh hati
Pada sinar mata penuh percaya diri
Aku selalu jatuh rasa
Pada tiap kata sarat makna
Kapan kita berjumpa?
Merangkum rindu yang terjeda
Kapan engkau kembali menatapku
Membangkitkan kerinduan yang kini terhalang ruang dan waktu
Aku berharap padamu
Melekatkan namaku
Dalam doa panjangmu
Membawa hatiku
Pada palung terdalam jiwamu
Aku jatuh cinta
Pada satu rasa
Aku tahu
Semua tak akan pernah bersatu
Pantai tetaplah tepi lautan
Dia tak akan menjadi seluas daratan
Tak akan terpisah dari jangkauan laut yang membentang
Pun aku dan dirimu
Hanya bersatu dalam tatap tersamar kalbu
Mengulas senyum dalam bisu
Andai waktu dapat terhenti
Tak akan kulepas lagi
Tatap matamu
Lembut senyummu
Akan kurengkuh
Hingga terlepas semua rasa yang membelenggu
Mengapa jiwa kita bersatu
Namun dalam kenyataan kita saling menjauh
Andai aku dapat hentikan waktu~
LQTamsel, 220919
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yg indah. Sukses sll bu..