LAILY SYARIFAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
LAPORAN AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK
Mewujudkan peserta didik yang memiliki jiwa religius melalui pembiasaan

LAPORAN AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

VISI GURU PENGGERAK DAN PRAKARSA PERUBAHAN

                                                                                                        Laily Syarifah, M.Pd.I.                      CGP Angkatan V Kab. Jombang

 

A.     Latar belakang  Sebagai guru, kita mungkin jarang memiliki visi tersendiri yang menggambarkan imajinasi  akan profil ideal murid di masa depan. Kita mungkin tahu visi sekolah, namun jarang menetapkan visinya sendiri sebagai seorang guru. Memiliki gambaran yang kuat akan keadaan ideal yang akan dicapainya di masa depan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan murid-murid hendaknya dimiliki oleh guru. Inilah yang disebut dengan visi seorang guru, yakni cita-cita, tujuan, masa depan yang ingin digapai sehubungan dengan tugas mendidik yang dilakukannya. Dengan menyusun sebuah visi secara pribadi, seorang guru akan terlibat dalam rancangan masa depan yang dicita-citakan murid, serta menimbulkan gambaran yang lebih jelas tentang proses pembelajaran yang lebih bermakna serta mempunya arah dan tujuan yang jelas.

Seorang guru penggerak memiliki peran untuk mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, dan memimpin pengembangan sekolah. Peran ini memunculkan harapan bahwa ada hal besar yang kita harapkan dapat kita capai di masa depan.  Sebagai Guru Penggerak kelak, peran kita akan sangat luas, tidak terkungkung oleh batasan-batasan ruang di mana kita mengajar. Oleh karena itu, Guru Penggerak perlu mengartikulasikan harapan besar mengenai dirinya, murid, rekan kerja, sekolah, dalam kalimat-kalimat yang sifatnya pribadi, sehingga paling tidak dapat menggerakkan hatinya, menyemangati dirinya, serta menguatkannya di tengah jatuh-bangun perjuangannya kelak.

Setelah mengikuti Program Guru Penggerak dan mempelajari modul Visi Guru Penggerak saya telah merumuskan dengan penuh keyakinan visi pribadi saya mengenai murid di masa depan. Visi saya itu adalah “Membentuk murid dengan pribadi yang religius, cerdas berkarakter serta berwawasan global.”

Visi saya ini didorong oleh pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa tujuan pendidikan yang sebenarnya adalah membentuk manusia yang dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Keselamatan dan kebahagiaan manusia yang utama adalah jika ia sebagai pribadi mampu melakukan hubungan yang baik dengan Pencipta-Nya, yang mewujud dalam bentuk pengamalan dan pengalaman religi dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi dasar dan tujuannya dalam bertindak. Untuk mendukungnya keselamatan dan kebahagiaan itu jugalah, seorang murid hendaknya dididik mampu memiliki watak yang cerdas dalam arti ia sangat mampu dan mudah mengerti, memahami, dan menangkap maksud dari suatu kondisi atau keadaan.

Berkarakter artinya memiliki sifat, kepribadian atau watak yang sesuai dengan kaidah-kaidah moral. Berwawasan global artinya memiliki pandangan luas ke depan yang tidak dibatasi oleh sekat kedaerahan namun mampu menempatkan diri sesuai dengan kepribadian bangsanya.

 

Setelah memutuskan visi pribadi yang ingin saya capai mengenai murid saya di masa depan, maka saya membuat rancangan mengenai strategi perubahan yang akan saya lakukan berdasarkan pendekatan Inkuiri Apresiatif dengan tahapan B-A-G-J-A. Inkuiri apresiatif merupakan sebuah filosofi, suatu landasan berpikir berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik pada masa lalu, masa kini maupun masa depan (LPPKSPS: 2021). Inti dari inkuiri apresiatif adalah mengidentifikasi hal-hal baik yang telah ada di sekolah, mencari cara paling ideal untuk mengelola, melaksanakan, mempertahankan dan meningkatkannya. Mengejawantahkan inkuiri apresiatif dalam dunia pendidikan, bisa dilakukan dengan pelbagai pendekatan, salah satunya dengan menggunkan alur BAGJA yang merupakan akronim dari Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi.

 

Dalam tugas membuat rancangan BAGJA ini, saya lebih fokus pada visi yang ptertama yakni membentuk murid yang memiliki pribadi religius, karena saya memandang bahwa dengan kepribadian religius maka seorang murid akan memiliki landasan yang kokoh dan mampu membawa murid menuju visi selanjutnya.

 

B.   Tujuan

1.    Menjalankan visi yang telah dibuat

2.    Menumbuhkan budaya religius di sekolah

3.    Menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung budaya religius

C.   Deskripsi Aksi Nyata

 

Aksi Nyata tersebut saya mulai dengan menyusun strategi perubahan  dengan   pendekatan Inkuiri Apresiatif BAGJA. Adapun tahapannya sebagai berikut:

 

 

Prakarsa

Perubahan

Strategi Pengenalan Kekuatan Dan Potensi Murid

Tahapan

Pertanyaan

Daftar Tindakan yang Perlu Dilakukan

untuk Menjawab Pertanyaan

Buat Pertanyaan (Define)

Apa yang harus saya lakukan untuk menanamkan budaya religius di SMPN 3 Peterongan?

§  Melakukan pemetaan kemampuan awal siswa

§  Melakukan diskusi dengan stake holder

§  Mengidentifikasi kekuatan lingkungan sekitar

Ambil Pelajaran (Discover)

•       Siapa saja di antara warga sekolah yang memiliki pengalaman/praktik dalam menanamkan budaya religius?

•       Aktivitas apa saja yang dapat dilakukan untuk menanamkan budaya religius?

•       Situasi apa saja yang dapat kita terapkan dalam penanaman budaya religious di sekolah?

•       Keterampilan apa saja yang sudah saya miliki dan membantu saya dalam menanamkan budaya religius di sekolah?

 

q  Melakukan observasi intensif

q  Menjalin kolaborasi dengan seluruh warga sekolah

q  Melakukan diskusi intensif dengan stake holder

q  Mencari contoh nyata kegiatan yang dapat menanamkan budaya reliigius di sekolah studi literatur/wawancara)

 

Gali Mimpi (Dream)

q  Apa kebiasaan-kebiasaan baru yang saya bayangkan terjadi jika penanaman budaya religius telah berjalan baik di sekolah?

 

q  Membuat deskripsi sikap saya dalam merespon kesalahan anak melalui survey

  Contoh hasil: lebih toleran dan mengarahkan serta menuntun anak dalam menyikapi ketidakdisiplinan dalam menerapkan budaya religius

q  Membuat daftar keterampilan dan model pembelajaran terbaru yang saya  peroleh dari literatur

q  Membuat gambaran sikap dan respon anak atas kesalahan yang mereka buat melalui wawancara

 

Jabarkan Rencana (Desain)

1.    Apa langkah paling sederhana yang perlu dilakukan untuk menanamkan budaya religius di sekolah?

2.   Apa langkah/terobosan yang bisa dilakukan untuk praktik penanaman budaya religius di sekolah?                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              

 

1.      Melakukan dialog bersama KS dan jajaran guru mengenai program penguatan, missal: ajang gelar karya

2.      Melakukan dialog dengan murid mengenai:

- pola pikir yang menunjukkan budaya religious

-  praktik baik yang dapat menunjukkan pemahaman mereka atas materi secara utuh

 

Atur Eksekusi (Deliver)

1.      Siapa saja pihak yang bisa mengarahkan dan memantau program penanaman budaya religius di sekolah?

 

      Stake holder

       -  Pengawas sekolah

-       Perwakilan masyarakat

-       Perwakilan orang tua

 

  D.     Tolak Ukur Keberhasilan

1.      Tercapainya visi yang dicanangkan

2.      Murid dapat mengikuti setiap kegiatan yang merupakan perwujudan dari budaya religius

3.      Murid dapat menunjukkan praktik baik yang menunjukkan budaya religius.

 

E.      Tantangan Kegiatan

1.      Keterpaduan kegiatan yang menunjang budaya religius di sekolah dengan lingkungan sekitar.

2.      Keterlibatan orang tua/wali murid dalam penerapan budaya positif di sekolah dan lingkungan keluarga.

3.      Membangun praktik baik berkelanjutan mengenai budaya religius.

 

F.       Hasil Aksi Nyata

Berikut ini adalah dokumentasi praktik nyata pelaksanaan pengmbangan budaya religius di SMPN 3 Peterongan Jombang: 

 

Foto 1. Koordinasi dengan Kepala Sekolah dan pembina aplikasi keagamaan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bunda

11 Oct
Balas

Muantap bu

11 Oct
Balas

Terimakasih bu Sofi dan Pak Fariq

11 Oct
Balas



search

New Post