LAILY SYARIFAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
LAPORAN AKSI NYATA PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
Program membaca 15 menit sebelum pembelajaran sangat mendukung kemampuan literasi murid

LAPORAN AKSI NYATA PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

AKSI NYATA

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

MEWUJUDKAN INSAN LITERAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH

MELALUI PROGRAM SUDUT BACA KELAS

(CGP 5 – Kab. Jombang – Laily Syarifah)

A. FACT

1. Latar Belakang

Salah satu kemampuan dasar yang sangat menunjang dalam pembelajaran adalah kemampuan literasi, khususnya literasi baca tulis dan numerasi. Liiterasi baca tulis merupakan literasi paling mendasar yang juga menjadi pintu gerbang terbukanya kemampuan literasi lainnya, yakni literasi numerasi, sains, digital, finansial dan literasi budaya dan kewargaan. Tanpa kemampuan dalam literasi baca-tulis, literasi yang lain akan mengalami ketimpangan, bahkan bisa jadi tidak berkembang. Pentingnya literasi baca tulis termaktub dalam perintah al-Qur’an yang sekaligus merupakan wahyu pertama yakni iqro yang artinya “bacalah.” Membaca tidak hanya bisa diartikan sebagai membaca huruf dan kata, namun dalam pengertian luas bisa melingkupi membaca kehidupan social masyarakat, potensi dan kekuatan diri dan orang lain, maupun tanda-tanda alam semesta.

Muhadjir Effendy, dalam pengantar Gerakan Literasi Nasional, menyatakan bahwa Indonesia harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai dengan masyarakat (Pengantar Gerakan Literasi Nasional, Kemdikbud, 2017). Hal ini sesuai dengan salah satu filosofi pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan itu dilaksanakan dan melibatkan tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga, lingkungan perguruan/sekolah, dan lingkungan masyarakat. Konsep ini dikenal dengan Tri Pusat Pendidikan yang ketiga-tiganya sama-sama memiliki peranan yang sangat penting dan saling berkaitan satu sama lainnya dalam menunjang keberhasilan proses pendidikan murid.

Proses pendidikan seorang murid tentunya akan lebih berhasil jika murid dilibatkan dalam pelaksanaannya, sehingga setiap program akan memiliki dampak positif bagi murid. Murid-murid di sekolah merupakan pemeran utama dalam proses pembelajaran sehingga harus dioptimalkan perannya. Kepemimpinan murid (student agency) akan muncul jika suara (voice) murid didengar, murid bisa melakukan pillihan (choice) sesuai dengan bakat minatnya, dan kepemilikan murid (ownership).

Menurut Duddley-Marling dan Searle yang dikutip oleh Rainer dan Mona dalam artikel yang berjudul Ownership of Learning in Teacher Education (2002:27) bahwa kepemilikan bukanlah sesuatu yang bisa diberikan, melainkan sesuatu yang berkembang dalam struktur dan proses yang menyiratkan rasa hormat terhadap otonomi, kekuasaan, suara, dan tanggung jawab kepada orang lain. Dengan demikian, sebagai actor utama dalam pembelajaran, murid hendaknya diberikan tanggung jawab sebesar dan selebar-lebarnya untuk terlibat dalam program-program sekolah, proses pembelajaran maupun penilaian.

SMP Negeri 3 Peterongan yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Kab. Jombang terdiri dari siswa yang berasal dari berbagai daerah/propinsi. Setiap siswa di sekolah ini didorong untuk mengembangkan diri dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bakat dan minat masing-masing serta memperkaya pengembangan akademik dan non akademik mereka. Hal ini merupakan modal manusia yang sangat penting sebagai aset SMPN 3 Peterongan. Demikian juga memiliki modal lingkungan yang tenang dan religius karena berada di lingkungan pondok pesantren, fisik bangunan yang memadai, juga modal social yang sangat mendukung dalam proses pembelajaran.

SMPN 3 Peterongan merupakan sekolah yang sangat mendukung dalam budaya literasi dibuktikan dengan adanya Klub Literasi Sekolah, Perpustakaan yang sudah terakredtiasi A, gedung perpustakaan 2 lantai, tergabung dalam Gerakan Sekolah Menulis Buku dan masih banyak lagi hal pendukung lainnya. Keunggulan-keunggulan ini kemudian menumbuhkan minat baca yang sangat tinggi dari murid SMPN 3 Peterongan sehingga ruang perpustakaan baik di lantai 1 maupun 2 selalu dipenuhi pengunjung setiap harinya dan menjadi tempat favorit bagi murid-murid setiap ada kesempatan.

Berdasarkan latar belakang tersebut memunculkan ide untuk membuat program yang berdampak positif pada murid yaitu untuk memperluas ruang perpustakaan dengan mewujudkan sudut baca di masing-masing dan ruang publik yang ada di sekolah. Hal ini bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan minat membaca murid sehingga terwujud insan-insan literat serta sekaligus memperluas sumber belajar yang mendukung proses pembelajaran. Juga untuk menumbuhkan kepemimpinan murid yang meliputi:

1. Voice (dengan memberikan ide terkait program secara umum

2. Choice (menentukan bentuk sudut baca sesuai kesepakatan kelas, buku-buku yang ditampilkan, sistem peminjaman dll.)

3. Ownership (menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan keberlanjutan program)

2. Kegiatan Aksi Nyata

Untuk mendukung peran kepemimpinan murid dan mewujudkan insan yang literat di SMPN 3 Peterongan Kab. Jombang maka disusunlah program peningkatan minat baca dan memperluas sumber belajar dengan membuat sudut baca di masing-masing kelas. Program ini merupakan program yang memberdayakan murid sendiri, dan dapat menumbuhkan sikap mandiri, kolaboratif/gotong royong dan berpikir kritis, melatih jiwa kepemimpinan murid tanggung jawab terhadap kepemilikan program tersebut.

Program pembuatan sudut baca kelas dilakukan dengan alur BAGJA seperti berikut:

a. Buat Pertanyaan

Bersama siswa membuat pertanyaan: program apa yang dapat memperluas minat membaca murid, memperbanyak sumber belajar, mendukung kepemimpinan murid serta melatih kemandirian, kolaborasi dan kreatifitas siswa?

b. Ambil Pelajaran

Mengidentifikasi modal lingkungan, fisik, sosial maupun manusia yang dapat memperluas minat belajar memperbanyak sumber belajar, mendukung kepemimpinan murid serta melatih kemandirian, kolaborasi dan kreatifitas siswa.

c. Gali Mimpi

- Adanya kebiasan-kebiasaan baru dalam membaca yakni dengan memanfaatkan sudut baca kelas.

- Semakin beragamnya sumber belajar yang akan memperkaya pengetahuan siswa

- Terwujudnya generasi-generasi yang memiliki kecerdasan literat yakni memiliki kemampuan literasi dalam hal baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial dan literasi budaya dan kewargaan

d. Jabarkan Rencana

Berkoordinasi dengan Kepala sekolah, rekan guru serta perwakilan murid untuk menyusun program yang memiliki dampak terhadap peningkatan kemampuan literasi, khususnya baca tulis dengan membuat sudut baca kelas.

e. Atur Eksekusi

1) Membuat tim dan penanggung jawab program

2) Membuat jadwal kegiatan, termasuk penyusunan jurnal baca

3) Melakukan monitoring dan evaluasi

4) Membuat laporan

3. Hasil Aksi Nyata

Program sudut baca kelas di SMPN 3 Peterongan mulai dilakukan pada bulan Oktober 2022 Kegiatan diawali dengan koordinasi dan penyampaian program kepada Kepala Sekolah dan rekan guru serta melibatkan murid dalam penyusunan program untuk mewujdukan kepemimpinan murid.

B. Feeling (Perasaan)

Sebagai guru dan sekaligus Kepala Perpustakaan SMPN 3 Peterongan, melihat murid-murid yang memiliki antusiasme dan minat baca yang tinggi merupakan suatu hal yang sangat membanggakan bagi saya pribadi. Perpustakaan sekolah menjadi tempat favorit bagi siswa di sela-sela jam pembelajaran. Bahkan merupakan suatu hal yang lumrah menyaksikan anak-anak menunggu di depan perpustakaan sebelum jam buka perpustakaan. Demikian juga saat istirahat maupun pulang sekolah, banyak siswa menyempatkan diri membaca di perpustakaan. Hal ini tentu memberikan motivasi bagi saya selaku guru untuk lebih mengoptimalkan dan meningkatkan minat baca siswa dengan menjadikan seluruh area sekolah sebagai ruang perpustakaan juga, khususnya tiap kelas dengan membuat sudut baca kelas.

Saya yakin program ini akan membawa dampak positif bagi siswa karena di manapun berada di lingkungan sekolah akan menemukan buku yang bisa dibaca, apalagi mengingat tidak diperbolehkannya membawa HP ke sekolah sehingga siswa tidak akan disibukkan bermain HP. Dalam melaksanakan program ini saya juga merasa yakin akan berhasil karena banyaknya perangkat yang mendukung, mulai dari Kepala Sekolah, rekan guru khususnya wali kelas, adanya Tim Literasi Sekolah, perpustakaan 2 lantai yang memadai, budaya positif yang khususnya literasi yang sudah berurat berakar di sekolah.

Program ini bukanlah program sesaat yang hanya dilaksanakan dalam satu kurun waktu, namun merupakan program berkelanjutan yang akan dilaksanakan secara kontinyu dan akan dievaluasi tiap akhir semester. Dengan demikian program ini akan membawa dampak positif bagi murid khususnya dalam peningkatan literasi siswa. Dan dalam hal ini, saya pribadi sangat senang bisa terlibat di dalamnya.

C. Findings (Pembelajaran)

Dari merancang program, melaksanakan, melakukan evaluasi dan sebagainya, saya belajar bahwa kolaborasi dalam setiap kegiatan sangat menentukan keberhasilan program dan ketercapaian tujuan. Dengan menggunakan inkuiri apresiatif BAGJA kita menjadi lebih mampu dalam melakukan perencanaan program dan melakukan eksekusi kegiatan serta yakin dengan aset dan kemampuan yang kita miliki. Kita menjadi terbiasa berpola pikir positif dengan mengedepankan aset-aset yang dimiliki dan tidak berpikir secara deficit.

D. Future (Penerapan ke depan)

Beberapa rencana kegiatan yang akan diterapkan ke depan agar program program kepemimpinan murid (student agency) semakin berkembang adalah:

1. Selalu melibatkan murid dalam setiap program sekolah.

2. Dilakukan evaluasi setiap akhir semester

3. Dikembangkan lebih lanjut dengan program sudut baca di tiap ruangan sekolah.

E. Dokumentasi Kegiatan

1. Koordinasi Program Sudut Baca Siswa

* Dengan Kepala Sekolah

* Koordinasi dengan Tim Literasi dan Wall Kelas

* Koordinasi program sudut baca dengan perwakilan siswa yang menjadi Duta Baca

2. Sosialisasi Program Sudut Baca

3. Penyusunan program, pelaksana dan penanggung jawab kegiatan

Dalam kegiatan ini disusun program literasi 1 tahun dan pengoptimalan sudut baca serta diserahkan Surat Keputusan Pelaksana Kegiatan.

4. Kegiatan Membaca 15 menit dengan memanfaatkan sudut baca kelas

4. Sudut baca kelas dan jurnal membaca

Sudut baca kelas 9 D

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post