#REMIDI

#86

Ada banyak cerita setelah beberapa tahun menjadi pendidik di jenjang putih abu-abu. Peserta didik yang berasal dari kalangan yang berbeda-beda tapi punya tujuan yang sama, belajar. Di usia transisi menuju dewasa saat pencarian jati diri mernurut mereka. Aneka rupa tingkah mereka. Sebagian besar penuh semangat belajar walau kadang jenuh menghampiri. Hanya Sebagian kecil yang kudapati anak malas belajar.

Saat ini, saat pandemic covid 19 menghantam dunia, proses pembelajaran di sekolah menjadi terdampak. Ada banyak cerita juga dari peserta didik. Namun cerita mereka kini sangat berbeda. Semangat belajar yang dulu menggebu kini mulai lemah. Jenuh, was-was, khawatir dan aneka rasa pesimis lainnya menghampiri mereka. Mereka rindu suasana kelas. Mereka rindu berlarian di lapangan. Mereka rindu sekolah.

Mendengar celoteh peserta didik yang mulai hilang gairah, kadang kuajak mereka mengingat kejadian-kejadian manis penuh romantisme anak SMA. Sering kutemukan tulisan curahan hati anak-anak di halaman belakang buku catatan pelajaran. Pernah juga kubaca coretan indah kalimat puitis penuh makna di pojok buku. Atau gaya malu-malu anak yang makan berdua di sudut kantin. Duh indahnya putih abu-abu. Hmmmmm, mengingat romantika mereka mengingatkanku pada putih abu-abuku puluhan tahun silam.