Namaku Lasma. Nama lengkapku Lasma Dewi Anita Panjaitan. Awalnya aku ikut bergabung di room meeting Virtual Coordinator Training Sumatera Barat dari pelatihanku dengan VCT Batch 83.2 Sumatera Utara dengan bapak Muliadin Harahap sebagai koordinatornya.

Aku mengikuti penyajian yang disampaikan salah satu presenter ibu Yosi Shandra, S.Pd dengan materi pemaparan Buku Ajar. Aku sungguh terkagum-kagum ketika ibu itu memaparkan tentang cara membuat buku ajar. Maklumlah, aku hanya seorang guru di salah satu daerah kecil di Kabupaten Tapanuli Tengah. Jadi, membuat buku adalah salah satu yang wah, rumit tapi menyenangkan menurutku. Banyak pertanyaan yang kusampaikan ketika itu. Sampai akhirnya salah orang partisipan yang lain menjapri aku dengan memperkenalkan aku dengan SAGUSABU. Beliau adalah bapak Nofri.

Aku langsung tertarik pada flyer yang dikirim beliau. Senyum manisku melebar beberapa saat sejak aku mendapat info itu. Ku pandangi flyer yang dikirim itu. Perasaanku kayak menerima surat cinta elektronik. Jantungku deg-deg an gayes. Lucu tapi bahagia. Langsung aku japri ibu Mahniar. Menanyakan prosedur yang harus aku kerjakan. Sejenak aku terdiam. Aku harus belajar 2 hari tatap muka ke ibu kota provinsi Sumatera Utara. Jauh cuy. Jarak yang kutempuh 12 jam. Tapi wokelah kataku dalam hati. Apapun yang terjadi aku harus pasuo (dating ato kencan). Cinta ini gak boleh terpendam. Aku harus ketemu.

Hal ini adalah hal penting dalam hidupku. Aku harus konsultasikan ini dengan keluargaku. Bapak mamakku sangat setuju. Mereka sepakat mengantarkan aku ke ibu kota provinsi walau memang aku bisa juga melakukan perjalananku sendiri kesana. Tapi mereka bersedia menemaniku. Kami juga pergi bersama saudara perempuanku. Jadilah kami sekeluarga melakukan perjalanan ke Medan menuju SAGUSABU 2 di Darul Ilmu Murni Medan.

Perjalanan rumahku, Tapanuli Tengah ke Medan memang cukup melelahkan. Hari ini, tanggal 25 aku ada kelas SAGUSABU pertama dipukul 08.00 WIB. Ku rangkul tas rangselku yang berat. Rasa lelah baru sampai ke kota Medan tidak menyurutkan semangatku mengikuti pelatihan SAGUSABU ini. Aku duduk persis di sebelah ibu Tetti salah seorang peserta yang juga dosen di Universitas Sumatera Utara dan ibu Sri Rahayu, salah seorang instrukturku yang sudah menulis beberapa buku yang salah satunya adalah Guru-Guru Dasyhatku.

Aku benar-benar dikelilingi oleh orang-orang hebat. Kekiri ada ibu Tetti dengan putrinya Syifa yang juga salah seorang peserta Sasisabu. Kekanan ada ibu Sri Rahayu, instruktur yang selalu sabar membimbing. Ke arah depan aku perhatikan ada bapak Legiman Syukri, salah seorang peserta yang juga sudah sangat akrab dengan gurusiana.id. Ada juga ibu Raihana Rasyid, yang rela menjawab setiap pertanyaan saya diluar jam pembelajaran dengan penuh semangat dan ramah. Apalagi pemaparan ibu Prof. Dr. Indrawati psikolog dan pak Mohammad Ihsan, juga ibu Wiwik “Sang Pendongeng” benar-benar membakar semangatku. Namun sayang sekali, pada kesempatan kali ini aku tidak bisa mendapatkan pemaparan dari pak Eko Prasetyo, sang Pemred Mediaguru. Beliau dalam keadaan sakit. Mudah-mudahan untuk berikutnya aku dapat ketemuan dengan sang penulis hebat ini juga. (Get well soon ya pak).

Intinya, kencan pertama ini sangat membakar semangatku. Semua peserta dan instruktur sangat membantuku melahirkan produk perdanaku. Mudah-mudahan semangat ini tetap terus membara dan dapat membuat aku ketagihan menulis, dimanapun, kapan pun, dengan tulisan-tulisan produktif dan kreatif seperti para instruktur saya.

Aku bersyukur ada disini.

Darul Ilmi Murni, Medan 25 s.d 26 Juni 2019