DOSENKU MENYEBALKAN
LOMBA DESEMBER 2020. MEDIAGURU
TEMA LOMBA : “KASIH GURU TAK BERBILANG”
JUDUL : DOSENKU MENYEBALKAN
KARYA : LASMI DEWI, S.Pd
Guru seumpama matahari yang membakar siswa-siswanya dengan benih benih kecerdasan kemudian menyiramnya dengan air hujan, agar siswanya segar. Pengalaman ini sampai saat sekarang selalu membekas di hatiku, aku tak tahu apakah aku masih menyukainya, atau tidak. Ah... sudahlah itu kan kejadiannya beberapa puluh tahun yang lalu.
Aku sangat teringat dengan dosen matematika ku, ketikaku, kuliah di salah satu Universitas FKIP swasta di kota Padang. Sebenarnya beliau orangnya baik, penyayang, beliau sosok yang cerdas, dan beliau bisa menjungkir balikkan pikiran ku tentang Matematika, membuat ku setengah gila dengan beliau.
Kejadiannya, waktu itu aku terlambat masuk kelas beliau, karna aku ikut upacara penurunan bendera setiap tanggal 17 Agustus di halaman kantor Wali kota. Aku dan teman-teman sekolah SPG dulu masih aktif sebagai pemain drum band BPK kota Padang
Aku masuk kelas, dan mengucapkan salam sambil berkata
“Maaf pak, aku telat” jawabku. Baru aku hendak duduk aku sudah di suruh ke depan kelas untuk menyelesaikan tugas.
“Dwi, kamu ke depan selesaikan soal ini” tanpa memandang ke arahku.
“Waduh, gimana nih” batinku. Akhirnya aku ke depan kelas nggak tau apa yang akan ku tulis. Aku hanya berdiri saja di depan papan tulis sambil mematuk matukkan spidol, sementara teman-teman ku dengar ada yang tertawa dan ada yang berbisik-bisik. Ah... sangat menyebalkan sekali, mau di taro di mana muka ini.
“Ah kenapa nasib ku hari ini apes bangetnya” batinku. Karna aku berdiri terlalu lama sementara soal tidak tuntasnya, akhirnya Rina nyeletuk.
“Pak, Dwi habis main drum band di kantor Wali Kota, upacara penurunan bendera” Kata Rina.
“Ooo.. begitu, ya silahkan kamu duduk” kata beliau.
“Ah syukurlah” batinku. Kaki ini sudah pegal berdiri lama, apa lagi tadi upacaranya juga lama.
Seperti kebanyakan orang, pada mulanya aku tak terlalu menyukai Matematika, karna aku tamat SD melanjutkan sekolah di kejuruan putri, setelah itu melanjutkan ke sekolah guru, jadi mata pelajaran matematikanya hanya secara garis besar aja.
Pelajaran yang sebenarnya menarik ini. Apalagi aku berasal dari sekolah guru , dan jurusanku dulu di sekolah guru BASE Bahasa dan Sejarah, jadi pelajaran Matematika saya tidak begitu baik dan tidak mendalam, seperti anak – anak SMA. Namun tetap aku tak menyukai Matematika dan cukup menyebalkan. dengan mata pelajaran ini.
Beliau adalah seorang dosen yang memiliki cara mengajar yang berbeda dengan dosen yang lainnya. Hampir di setiap pertemuan, beliau mengeluarkan tape kecilnya, lalu seringkali ia memperdengarkan musik dari tape tersebut. Beliau pun memperbolehkan kami duduk di sebelah beliau untuk belajar lebih dekat, ini istimewanya beliau, dari dosen yang lain. Tak jarang, teman-teman yang cantik berusaha untuk dekat dengan beliau, supaya mendapatkan nilai bagus.
Beliau pun seringkali menjadi teman curhat bagi teman teman saya. Beliau, dekat memang.
Belum cukup sampai di situ, hal lainnya yang paling luar bisa adalah ketika beliau memberikan tambahan pelajaran bagi siswa-siswanya, untuk belajar kusus di rumah beliau, termasuk saya, sebenarnya saya nggak mau tapi karna desakan dari teman-teman akhirnya saya ikut juga belajar tambahan di rumah beliau. Ah... seperti anak SMA aja batinku. Belajar di rumah dosen
Aku heran masa iya ada dosen seperti ini
Luar biasanya beliau, beliau tak hanya pandai dalam mengajari kami Matematika, namun beliau juga adalah seorang yang taat dalam beragama, beliau memberikan nasehat padaku
“Beberapa bulan lagi kamu akan menikah kan Dwi”? kata beliau. Aku kaget dari mana beliau mengetahui semuanya ini. Padahal aku nggak ada mengundang dosen.
“Sudahlah... kamu nggak perlu kaget dari mana aku mengetahuinya, yang penting sekarang kamu belajar dan besok ujian nilaimu tidak remedi lagi”
Bila mengingat semua itu, air mata ini tak bisa bisa ku bendung. Begitulah beliau, sosok luar biasa, bahkan banyak di antara kami yang merindukan. Beliau juga selalu memberikan nasehat padaku. Yang sampai saat sekarang tidak pernah ku lupakan, selamat jalan guruku,dosenku.
Biodata
Lahir dengan nama Lasmi Dewi, S.Pd.Akrab di panggil Dewi. Lahir di Kota Padang Tercinta 01 Agustus 1968 . Sebagai Guru SDN 23 Ranah Kecamatan Padang Selatan Kota Padang Sumatra Barat. Prioritas dalam suatu perlombaan, dapat di jadikan pengalaman dan motivasi. Untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik
Alamat Email : [email protected]
No WA : 081363061336
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Sukses ya Bu mudah,-,mudahan bisa masuk penulis hebat di kasih guru tak. Terbilang
Mudah mudahan,makasih bun
Essip bunda.. Barokalloh..
Semoga menang Bucantik, sehat dan sukses selalu
Kisah yg inspiratif Bu.
Makasih bun,sudah mampir
mantap sobatku... isi form untuk lomba
makasih sobat, udah di isi
Sukses ya bun
Aamiin,makasih bun
Keren wiii
ikuik la fit
Sukses bu
sukses selalu... semoga berhasil
Aamiin,makasih pak