Rindu yang Terpasung
#Tagur H 10
RINDU YANG TERPASUNG
Tiada lagi air mata
Walau luka ini masih perih
Oleh tepaan angin yang berembus
Hanya rasa sakit yang masih tersisa di sudut jiwa
Masih teringat kenanganmu
Tentang pelukanmu
Seribu janji penuh misteri
Yang tak terpecah sampai saat ini
Sesak terasa menjera
Jelata tak berkeinginan
Memilih sebuah ikrar yang tak pasti
Ya Allah
Pantaskah aku meminta ulang tentang rasa yang telah tertimbun tanah
Otakku hanya mampu menelik sebilah kata
Tentang rindumu
Pada malam yang telah memecahkan kristal di setiap sudut retina
Ku berharap tentangmu
Walau kau tiada di sini
Ya Allah
Di lema ini datang kembali
Angan tentang cinta
Inginku berlari dari semua ini
Inginku memekik, melayang
Bersama dengan sisa usiaku
Ya Allah
Saat ini aku lemah tanpa Mu
Di lema ini tak sanggupku pikul sendiri
Aku seperti mati terkubur bersama rindu yang terpasung
Kota Bingkuang
17 Agustus 2020
17 Agusutus 1968
Kasihku tenanglah di sana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren diksinya bund.... Maknanya dalam banget... Sukses selalu ya bund...
Mantap ibu puisinya sukses selalu
Mantap ibu puisinya sukses selalu
Makasih admin dan adminah
Sdh sy follow bund
keren