Lasmiyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ada Apa dengan Kebenaran

Kebenaran adalah sesuatu yang mutlak. Sesuatu yang diakui sebagai sebuah hukum , tatanan, atau nilai. Kebenaran tentunya harus dijunjung dan di jadikan pedoman dalam melakukan apapun.

Tapi mengapa banyak yang berusaha untuk mencari titik lemah dari kebenaran itu? Apakah untuk menentukan kebenaran memang harus ada perselisihan yang justru sering ingin menjatuhkan kebenaran itu sendiri. Apalagi bila kebenaran itu milik mereka yang berbeda persepsi, sudut pandang, dan kepentingan. Kebenaran pun sering diperdebatkan. Semua ingin mencari pembenaran sendiri.

Bila pembenaran sudah sampai pada ranah perdebatan, yang terjadi adalah orang akan berusaha untuk mencari titik lemah lawan. Hal ini seharusnya hanya terjadi di arena laga olahraga. Tapi kini mencari titik lemah lawan sudah berpindah ke meja hijau, ruang sidang paripurna, musyawarah, dan diskusi terbuka. Kebenaran bukan lagi dianggap sebuah hal yang patut dicari atau dipertahankan. Kebenaran yang sering muncul justru bukan sesuatu yang benar. Kebenaran menjadi memiliki beberapa versi: kebenaran versi kekuasaan, versi golongan, versi kebutuhan, dan versi kepentingan.

Kebenaran hakiki yang menggunakan hati nurani sebagai versinya sudah mulai ditinggalkan. Karena memang sudah hampir tak punya tempat lagi.

Kebenaran tentang aqidah seseorang yang berhubungan dengan keyakinannya dan harus dipegang teguh, dijunjung tinggi, dihormati, dan jangan sekali-kali mengusiknya. Hal ini sangat prinsipil. Maka sangat wajar bila ada yang sangat marah bila kebenaran yang diyakininya diremehkan.

Selain dari kebenaran tentang aqidah seseorang, untuk melihat kebenaran kita perlu memiliki kedewasaan, kearifan dan wawasan yang luas. Pada hakekatnya, semakin keras usaha menunjukkan dan memaksakan kebenaran, semakin nyata kebenaran itu diragukan. Dan semakin cepat memvonis suatu kesalahan, semakin jelaslah ketidakmampuan dalam memahami kesalahan. Bila seseorang mudah memvonis sebuah kesalahan, bisa jadi karena orang tersebut tidak atau belum bisa menelaah sebuah masalah. Sehingga timbul polemik. Kita sering dibuat binggung saat melihat realita sebuah masalah. Benar atau salah. Saat kita tanyakan pada beberapa orang, jawabannya bermacam-macam. Setiap sudut pandang memiliki jawaban masing-masing. Lihat saja, kasus Antasari Azhar, cicak vs buaya, Mama minta saham, Dahlan Iskan, Ahok, Saham Bir, persekusi, caleg koruptor, dan banyak lagi kasus yang membuat kita menjadi malas melihat acara debat di TV, kebanyakan hanya memanas di panggung debat, ketika tiba penentuan vonis, langsung kalah KO bahkan WO.

Ada apa dengan kebenaran, di mana sembunyi? Begitu kecilkah nyalinya menghadapi kesewenangan, kemunafikan, dan kekuasaan. Atau dia cuma berani menyembunyikan keyakinan “becik ketitik ala ketara”. Baru berani bicara lantang bila kebenaran sudah betul-betul nyata. Kita harus menyadari, sudah menjadi sabda alam bahwa, segala sesuatu diciptakan berpasangan. Setiap ada kebenaran, di situ ada kesalahan. Karenanya manusia harus arif menggunakan akal dan nuraninya.

Allah menguji kita, dengan kebenaran yang diberikan pada kita, akankah kita menjadi bangga dan egois karenanya. Allah juga memberi cobaan berupa kesalahan, akankah kita menyadarinya atau mempertahankan ego kita. Semua kebenaran dan kesalahan yang kita miliki semua atas izin dan kehendak-Nya.

Kita harus yakin, bahwa kebenaran yang hakiki hanya milik Allah. Oleh karena itu, bila ada keraguan tentang kebenaran, serahkan semua pada Yang Maha Mengetahui dan Yang Maha Berkehendak. Dan bila melakukan atau mengetahui kesalahan, segera istighfar dan minta petunjuk-Nya.

Janganlah kita memaksakan kebenaran pada orang lain, karena itu hanya akan menempatkan kita pada posisi tak nyaman. Hindarilah kebiasaan menyalahkan orang lain, karena itu hanya akan meletakkan kita pada posisi manusia tak berhati. Semoga kita menjadi manusia yang dapat menempatkan kebenaran sesuai dengan suara nurani. Dan dapat menyadari setiap kesalahan sebagai jalan menjadi manusia yang lebih baik serta selalu hidup dalam ridho-Nya.... Amiiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post