Latifah Chairina

Math Teacher...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tomboy yang tersembunyi

Tomboy yang tersembunyi

Jika dilihat dari sisi luar, Orang-orang mungkin akan menganggap sosok saya (yang sekarang) adalah seorang feminim. Dengan rok dan jilbab yang terjuntai panjang, atau dengan setelan gamis ala-ala "perempuan sejati", hehe..

Namun siapa sangka, saya ternyata adalah sosok yang tomboi, ya..bahkan dari kecil.

Semasa kecil saya tidak pernah mau dipakaikan setelan baju dengan rok. saya masih ingat, waktu itu sekitar umur 6 tahunan, saya diundang kepesta ulang tahun oleh teman seumuran, dan sebagai ibu yg ingin anaknya terlihat anggun pergi kepesta ulang tahun temannya, ibu saya berencana mendandani saya dengan setelan gaun berwarna pink lengkap dengan manik-manik yang berkilau-kilau dan polesan bedak baby dipipi saya.

Tapi tiba-tiba sebuah drama terjadi, saya malah menangis histeris tidak mau dipakaikan baju gaun yang sudah dipilihkan ibu saya, dan saya tidak mau didandani memakai bedak,, saya bersikukuh ingin memakai baju yang biasa-biasa saja, dengan setelan kaos oblong dan celana Gunung (celana yang banyak saku nya itu loh, apasih nama nya, yang sering dipakai laki-laki celana gunung bukan gaes..? wkwk) ibu saya msh berusaha membujuk agar saya luluh dan mau memakai pakaian pilihannya. namun semakin dibujuk tangisan saya semakin kencang, saya malah tidak mau pergi ke pesta karna tetap disuruh memakai baju gaun berwarna pink tersebut. pakaian itu membuat saya tidak nyaman dan tidak PD.

Hingga saat bapak saya pulang dari kerja, bapak terheran-heran dan bertanya kenapa saya menangis, Lalu ibu menjelaskan alasannya, dan apa tanggapan si bapak, "biarkan saja lah bu, anak ga mau, kok dipaksa," Wkwk.. Seketika (bagaikan efek slow motion di film-film) mata saya berbinar-binar melihat sosok bapak saya yg membela saya, saya sangat bahagia dengan pernyataan si bapak, dan saya pun berhenti menangis, kemudian mengenakan pakaian kesukaan saya, yaitu kaos oblong dan celana gunung.

Bayangin gaess anak gadis kecil nan imut pergi kepesta ulang tahun dengan setelan santai seperti itu, dimana anak-anak kecil perempuan seusia saya pada waktu itu (6th) mereka semua menggunakan baju-baju yang feminim ala-ala princess, nah saya?? Dengan pede nya bergabung ke acara ulang tahun tersebut dengan pakaian yang "seperti itu".. 😅

Ibu saya hanya menggeleng-geleng heran melihat tingkah anak perempuannya yang lebih hobi pakai celana cowok ketimbang pakai rok.. ibu saya adalah sosok yang sangat feminim dan hobby dandan.. Tapi kenapa anak nya yang satu ini gak seperti ibu? Begitu pikirnya..

kenapa bisa saya jadi se tomboy itu? Nahh Gini gaess. Jadi, dari kecil itu saya memang sudah dekat sekali dengan bapak saya, kemana-mana selalu sama bapak, bahkan orang-orang disekitar selalu memanggil saya dengan panggilan "anak laki-laki nya bapak", hehe.. Mungkin karna dulu bapak saya ingin anak kedua yang lahir adalah anak laki-laki (karna kakak saya adalah perempuan), makanya waktu saya lahir, bapak saya menyangka saya adalah bayi laki-laki, tanpa bertanya dulu kebidannya apa jenis kelamin si bayi yang baru lahir, langsung saja dengan sigap bapak mengumandangkan azan di kuping saya (mnrut kprcyaan kami, jika anak laki-laki lahir maka diazankan, jika anak perempuan lahir maka di iqomah kan), dan ibu bidan yang menangani kelahiran saya pada waktu itu pun berkomentar, "pak itu anak perempuan, bukan laki-laki, jadi di iqomah kan ya pak, bukan di azan kan"..whaha 😅 semua yang ada diruangan pun tertawa.

Dibanding kakak saya, saya lebih dekat dg bapak sedari kecil, kemana-mana selalu ngekor bapak... saking dekatnya dengan bapak, sehingga membuat saya memiliki hoby dan sifat seperti bapak.. Saya ingat waktu kecil, bapak saya sering belikan saya mainan mobil-mobilan, pistol-pistolan, gambar-gambar poweranger, dan sejenisnya.

Apalagi ketika moment terima raport semasa SD, saat itu saya sering mendapatkan peringkat pertama dikelas. Bapak saya sangat bangga sehingga setiap semester saya selalu dibelikan apa saja yang saya inginkan. Tapi karna saya dasarnya tipe orang yang gak neko-neko, saya jarang minta sesuatu sama bapak, sehingga bapak sering berinisiatif sendiri membelikan saya hadiah, yang uniknya, bapak saya selalu tau apa yg saya suka tanpa saya sebutkan,, seperti saat kelas 4 sd saat saya mendapat peringkat pertama dikelas, bapak membelikan saya piano besar, saya sangat suka sekali. bapak adalah orang yang memiliki darah seni, baik dibidang musik, suara, lukis, bahkan kaligrafi. dan menurut saya darah seni itu sedikit mengalir ke saya. Sebab saya juga memiliki hobi seperti bapak, cuman beda nya bapak saya suaranya bagus saat menyanyi/mengaji (karna bapak adalah Qori), sedangkan saya suaranya cempreng..hehe

Nah mungkin karna hal itu gaes, saya jadi bersifat tomboy...karna sedari kecil selalu ngintilin bapak kemana bapak pergi Hehe..

Sampai sekarang sifat tomboy yang sudah melekat pada diri ini, tdk bisa begitu saja saya hilangkan... Dirumah misalnya, jika ada pekerjaan yg berat-berat yang seharusnya di kerjakan lelaki, maka orang-orang drumah so pastinya akan memanggil saya untuk mengerjakan hal tersebut. Seperti misalnya me-maku tembok, ganti bohlam, manjat hordeng yang tinggi, nge-cat tembok rumah, bantuin bapak ngangkat kayu bakar, dll.. 🤣

Nahh mulai dari masa SLTP, si tomboy yang sudah baligh ini mulai mengenakan hijab, dan sudah agak mulai trlihat feminim dengan hijab nya, yahh meski belum feminim2 amat sih.. Soalnya masih suka pakai celana panjang yang banyak sakunya itu lo gaes (yah celana laki-laki lah pokok nya 😅). Karna sedari kecil bapak juga sdh ngajarin saya bnyak hal terutama tentang hal-hal yang dilarang dalam islam ketika sudah baligh, seperti menjaga aurat.

Meskipun sudah mulai berhijab, namun sifat tomboy saya masih melekat dalam diri.. Saya tumbuh menjadi gadis cool, cuek, dingin, dan introvert. Persis bapak saya. Beda dengan sifat ibu saya yang feminim abis dan cerewet, hehe.. Kakak saya juga adalah seorang yang sangat feminim seperti ibu saya.

Namun teman-teman saya disekolah tak pernah tau sisi tomboy saya, mereka hanya melihat bahwa disekolah dan pergaulan sehari-hari saya adalah anak yang feminim seperti perempuan pada umumnya.. Disekolah saya juga dikenal sebagai pribadi yang cool dan cuek.. Terutama di kalangan para lelaki.

Saya jarang mau berinteraksi intens dengan laki-laki (karna saya sudah mulai tau batas-batasan yang harus di jaga antara laki-laki dan perempuan). Sehingga Tak jarang saya sering disebut sombong oleh mereka, tapi ya bodo amat sama penilaian mereka.

Saya hanya berteman dan bergaul dengan teman perempuan dan itu pun tak banyak, hanya beberapa orang sahabat saja.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

biasanya tomboy dengan potongan rambu cepak tetap oke ya bu Latifa hee...he...salam literasi

11 Feb
Balas

Hehe iya bu benar skli.. Waktu kecil potongan rambut sy cepak terimakasi buk sudah mampir..

11 Feb

Hehe iya bu benar skli.. Waktu kecil potongan rambut sy cepak terimakasi buk sudah mampir..

11 Feb

Saya senang melihat cewek Tomboy

11 Feb
Balas

Wah

12 Feb

Wah

12 Feb

keren. Salam literasi

11 Feb
Balas

Terimaksih ibu...

11 Feb

Terimaksih ibu...

11 Feb

Terimaksih ibu...

11 Feb

Gapapa, tomboi itu baik..

15 Aug
Balas



search

New Post