Masjid Tautan Hati
Aku rindu ke masjid
Ketika anak-anak pun berlomba
Menjari di shaf belakang
Barisan di rapatkan
**
Masjid kini sunyi
Hanya tinggal hitungan jari
Jamaah di batasi
Bagaimana hati tak sedih
**
Beragam kegiatan masjid
Kini dikurangi hingga sunyi
Aku rindu masjid ku yang dulu
Masjid tempat bersatu
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi indah penuh hikmah menyentuh kalbu. Sehat dan sukses selalu Bu Laurensia Umi. Salam literasi.
Alhamdulillah.. waalaikumsalam Bu Zulfa
Semoga rumah-rumah berubah menjadi masjid-masjid kecil. Semoga semakin banyak yang belajar jadi imam. Semoga covid lekas berlalu ya, Bu.