Kata rehat ini sangat penting untuk kita renungkan. Rehat sangat dibutuhkan untuk kita yang setiap hari terkungkung oleh rutinitas yang kadang tak berujung.

Terkadang orang salah mengartikan, bahwa rehat hanya untuk orang yang bekerja di kantoran, dan tak ada rehat buat orang biasa, ibu rumah tangga bahkan kuli bangunan, mereka tak perlu rehat.

Siapapun dia, itu butuh rehat. Sebab ada hal yang perlu kita istirahatkan sejenak, bukan untuk bermalas-malasan. Tetapi lebih tepatnya memulihkan dari kepenatan pikiran bahkan sendi-sendi yang tadinya tegang agar lentur kembali.

Namun jangan juga salah menempatkan kata rehat tadi, menjadi hal yang sia-sia, tapi kita gabungkan rehat tadi dengan silaturahmi. Rehat ya seorang mukmin tentu akan lebih bermakna jika di isi dengan tafakkur illalloh dalam balutan silaturahmi yang apik.

Rehat bisa kita lakukan dengan perencanaan yang matang, sehingga hari demi hari yang kita lalui jadi penuh makna.

Silaturahmi bermakna menjalin persaudaraan menjadi lebih dekat.Ketika Orang tua mempunyai keinginan untuk silaturahmi ke kampung halaman. Tujuan utama adalah mengenalkan seluruh kerabat, handai taulan di kampung kepada anak-anaknya, agar tak putus hubungan. Maka gayung pun bersambut, kami sebagai anak dan menantu mendukung. Pulang kampung silaturahmi sambil berlibur, rehat sejenak dari segala kesibukan.

Melihat pemandangan yang indah membuat kita menyadari Allah Subhana Huwata'ala amat sanyang pada kita. Alhamdulillah, bersyukur sepenuhnya pada yang maha kuasa. Nikmat yang tak terkira, dengan segala kesederhanaan di kampung tetap merasakan kebahagian. Melihat wajah-wajah bahagia yang selalu bertawakkal kepada Allah. Makin bersyukur kita dengan semua kemudahan yang Allah limpahkan karena kita tinggal di kota. Alhamdulillah ya Robb.(umilauren)

Jakarta, 26 September 2021