Àlefiarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

(D23) Impian Seorang Guru Bahasa Inggris bagian 11

Lama saya tidak berfikir tentang penerbitan novel saya. Walaupun begitu saya tidak pernah melupakannya. Setiap ada kesempatan, saya kembali menelusuri setiap halaman yang sudah saya tulis. Mengeditnya lagi, menambah yang saya anggap baik, mengurangi yang memang rasanya tidak penting. Juga meneliti tanda baca yang mungkin harus diperbaiki.

Saya kembali mencari celah dimana saya bisa melengkapi dialog-dialog yang ada dengan ungkapan Bahasa Inggris. Saya berharap setiap sentuhan yang saya buat, bisa memperindah novel ini. Walaupun saya gagal menerbitkannya, saya masih yakin suatu saat novel ini akan terbit juga.

Sekitar bulan Februari 2023 saya mendapat berita melalui WA dinas SMPN 12 Padang, tempat dimana saya mengabdi sebagai guru, bahwa akan ada pelatihan menulis yang diselenggarakan atas kerja sama IGPPL atau Ikatan Guru Penulis dan Penggiat Literasi kota Padang dan Media guru Indonesia. Saya ingin sekali bergabung karna selama ini saya tidak pernah ikut pelatihan menulis. Saya langsung klik link yang ada dan bergabung di grup WA.

Saat itu saya tidak peduli berapapun uang pelatihan yang harus ditransfer karna saya betul-betul ingin menambah wawasan saya dalam menulis. Namun alhamdulillah, ternyata ini merupakan bagian dari program pemerintah kota Padang untuk menggiatkan literasi. Sehingga pembiayaannya di bantu oleh dana BOS.

Saya merasa begitu antusias mengikuti pelatihan ini. Pelatihan lebih banyak mengarah ke peningkatan kompetensi guru. Mulai dari penulisan karya ilmiah pembuatan buku dan bahan ajar, yang ujungnya adalah untuk memenuhi syarat naik pangkat. Memang pada umumnya kenaikan pangkat guru terbentur pada hasil karya Ilmiah.

Sebaga seorang yang mempunyai ketertarikan pada novel dan puisi, saya berharap bisa belajar bagaimana cara penulisan novel yang bagus, cara menulis puisi yang berbobot. Diluar ekspektasi saya, ternyata pelatihan yang memang cuma dua hari itu hanya membahas cara penulisan secara umum. Bahkan kami disarankan untuk membuat karya ilmiah atau buku-buku yang ada hubungannya dengan pendidikan, supaya bisa digunakan untuk menambah kredit point untuk bahan kenaikan pangkat.

Saya yang akan memasuki masa-masa akhir jabatan, memang tak tertarik lagi untuk mendapatkan kredit point dengan segala tetek bengeknya. Saya hanya tertarik untuk menulis novel dan puisi. Ah bodohnya saya yang hanya membayangkan novel pada pelatihan ini. Padahal ini kan pelatihan untuk guru-guru, ya iyalah membahas penulisan secara umum, dan malah mengutamakan karya ilmiah. Saya jadi tersenyum kecut membayangkan kebodohan saya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ceritanya, Bunda. Salam literasi

02 Apr
Balas

Makasi PAK Dede.

03 Apr

Tulisannya keren dan inspiratif. Semoga guru terus menulis dan menghasilkan buku

02 Apr
Balas

Makasi mas Rahman

03 Apr

Makasi mas Rahman

03 Apr

Makasi mas Rahman

03 Apr

Makasi mas Rahman

03 Apr



search

New Post