Àlefiarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

(D27) Impian Seorang Guru Bahasa Inggris bagian 12

Namun begitu saya tetap  antusias mengenal lebih jauh tentang dunia penulis. Pelatihan ini seolah membangunkan saya tentang pentingnya literasi. Gurulah yang harusnya paling berperan dalam menggiatkan literasi. Pelatihan ini juga yang membangkitkan lagi jiwa penulis saya.

     Selesai pelatihan, kami ditantang untuk menulis setiap hari di akun Gurusiana yang merupakan blok Media Guru Indonesia. Blok ini merupakan blok khusus untuk guru. Setiap guru yang sudah terdaftar bisa menulis apapun di akunnya. Selain itu kami juga diminta menyelesaikan satu buku dalam program satu guru satu buku dalam waktu tiga puluh hari. Kami dibolehkan menulis apapun, yang penting menulis. Mulai dari opini, PTK sampai best practice, juga novel puisi dan cetita anak, serta banyak lagi yang lain. Dalam hal ini tentunya akan lebih bagus kalau bisa menciptakan karya ilmiah yang lagi-lagi, dititik beratkan untuk kenaikan 

 

     Tantangan menulis setiap hari mulai saya jalani. Lagi-lagi saya tidak tertarik untuk menilis karya ilmiah. Saya yakin sekarang ini renjana atau "passion" saya hanyalah ke menulis novel. Sebenarnya saya memang punya rencana untuk membuat novel ke dua saya. Ini merupakan  sambungan cerita dari novel sebelumnya. Tapi saat ini sepertinya saya belum siap untuk novel kedua. Akhirnya saya hanya menulis apa yang saya rasakan dan yang menjadi impian saya saat itu. Saya memulai cerita saya dengan ketertarikan saya dengan memulis, sampai awal mula saya menulis sebuah novel yang bertemakan persahabatan dan bernuansa Bahasa Inggris karna saya seorang guru Bahasa Inggris. Saya pun mulai bercerita tentang novel saya, dan impian saya dengan novel itu. Cerita yang saya beri judul Impian Seorang Guru Bahasa Inggris itu mengalir begitu saja. Keluar dari hati saya semua yang saya rasakan. Layaknya sebuah buku diary, disana terungkap semua  keinginan terdalam saya. Saking dalamnya saya sampai merasa malu untuk membagikan linknya ke grup yang memang dari awal, kami sudah disarankan untuk mengirim link tulisan kami ke grup-grup, yang diharapkan bisa membaca tulisan kami diblok itu. Semakin banyak pembaca yang mengunjungi akun kita, berarti point yang didapatkan, akan semakin banyak.

     Ada beberapa tulisan yang tidak saya harapkan dibaca orang orang. Saya merasa begitu sungkan, sehingga saya tidak membagikan linknya ke grup manapun. Ketika saya lihat tidak ada yang membaca tulisan saya, saya justru merasa bersyukur. 

     Sepertinya saya tidak begitu mengharapkan poin dari Gurusiana. Saya hanya ingin menulis, tidak hanya untuk menjawab tantangan IGPPL tapi tapi juga menjawab tantangan hati saya.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post