Allah berfirman: "Dan ingatlah, ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia." Ibrahim berkata: "Dan saya mohon juga dari keturunanku. Allah berfirman: "Janji Ku ( Ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim." (QS. Al Baqarah 124). Nabi Ibrahim adalah utusan Allah yang sebelumnya telah diutus beberapa orang rasul. Pada setiap kurun waktu, Allah memperbarui syariat kepada para Ambiyak-Nya. Termasuk perintah tentang berkurban. Berbeda yang diperintahkan kepada Nabi Adam sebagai manusia °pertama. Berbeda pula apa yang disyariatkan Allah kepada Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sebagai salah seorang utusan yang banyak mendapatkan ujian dari Allah Subhanahu wataala. Karena itu Ibrahim termasuk salah satu yang mendapat gelar Ulul azmi (yang banyak mengalami cobaan) seperti juga Nabi Nuh, Musa, Isa, dan Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Salah satu ujian yang dialaminya, Allah menguji kesabarannya. Sudah berpuluh tahun menikah dengan Siti Sarah belum juga dikaruniai momongan. Namun Ibrahim tidak pernah berputus asa untuk berdo'a walaupun pada saat itu rambut sudah memutih di kepalanya. Karena menyadari usia semakin bertambah, fisik pun semakin lemah, tanda-tanda karunia Allah berupa keturunan belum juga ada. Siti sarah berbisik di telinga suaminya Ibrahim alaihis salam. Bisikan itu ternya suatu berita yang sangat mengejutkan sang suami. Diam-diam Siti Sarah memendam perasaan dan memilih waktu yang tepat untuk mengutarakan apa yang menjadi rahasianya. Dengan hati-hati dia menyampaikan agar suami tercinta tidak terkejut dengan niatnya yang telah lama tidak terucapkan. Bisikan itu akhirnya diucapkan setelalah menyampaikan alasan- alasan yang bisa diterima akal sehat Nabi Ibrahim. Pastilah pembaca ikut berdebar-debar ingin segera mengetahui apa yang menjadi rahasia Siti Sarah saat itu. Kasih tahu apa enggak ya...hi..hi..hi. Pasti seru. Apalagi jika cerita ini ditulis oleh Pak Edi Prasetyo, gurusianer yang penulis kagumi dan hormati, pastilah ceritanya lebih seru lagi. Bisikan yang lama terpendam itu ternyata Siti Sarah menyarankan kepada suami yang sangat dicintai untuk menikahi pembantunya sendiri yaitu Siti Hajar. Nabi Ibrahim sangat terkejut dengan bisikan yang terlontar dari lisan istri tercintanya. Kira-kira ada tidak ya Siti Sarah di zaman sekarang ? Dengan alasan usia yang semakin tua dan harapan memiliki buah hati rasanya tidak mungkin lagi. Siapa yang akan menjadi pelanjut Agama Allah ini, jika keduanya tidak memliki keturunan. Dalam kompilasi Hukum(KHI), hal ini termasuk menjadi salah satu alasan suami boleh menikah lagi. Saran yang baik itu akhirnya diterima oleh Ibrahim alaihissalam, walaupun dengan hati yang sangat berat. Untuk menjaga hati Siti Sarah yang sangat tulus dan ikhlas dan pertimbangan matang, pernikahan pun berlangsung. Ibrahim, Siti Hajar dan Siti Sarah hidup bahagia. Dengan waktu yang relatif singkat keduanya dikaruniai momongan seorang putra yang menjadi pengikat kuat hubungan mereka. Bukan saja Siti Hajar dan Ibrahim namun kebahagiaan itu juga dirasakan oleh Siti Sarah. Bersambung... Wallahu a'lam bisshawab. Wailallahi turjaul umur Baity jannati, 12 Desember 2019