Hikmah Sedekah

Pagi itu tepatnya tanggal 20 Maret 2018, kujalankan aktivitasku seperti biasa berangkat ke sekolah mendidik anak bangsa, tapi pirasatku mengatakan akan terjadi sesuatu hari ini, bahwa aku akan kehilangan HP, dan lucunya aku dapat melihat serangkaian kejadian itu padahal aku belum mengalaminya.

Waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi dan lonceng sekolah telah berbunyi, anak-anak berkumpul melakukan pembiasaan seperti biasa yaitu membaca surah pendek dan asmaul husna, pembiasaan yang dilakukan setiap hari selasa dan rabu.

Setelah selesai pembiasaan aku pun masuk kelas dan membimbing doa untuk memulai pelajaran, dilanjutkan rutinitas yang lain,

Selamat Pagi anak-anak, masih ada lagi yang belum serapan pagi ini tanyaku,

Pagi bu guru, kami tak serapan bu, buru-buru takut terlambat nati berdiri di luar pagar kata salah seorang muridku.

Iya bu, kami juga, takut terlambat bu, nanti berdiri lagi, malu dilihat kawan – kawan kata yang lain lagi.

Riuh kelas pagi itu karena buru-buru ke sekolah sehingga tidak serapan.

Tenang anak-anak, ibu tau kalian tidak serapan karena buru-buru kesekolah, jadi untuk yang akan datang bangun lebih pagi lagi, kalau orang tua tak sempat masak, malam hari kalian sediakan roti jadi pagi-pagi bisa makan roti dan buat teh manis , kan udah besar udah kelas 5 udah bisa mandiri.

Sebagian anak bilang, iya ya bu, egak usah nunggu orang tua buat serapan, makan roti dengan the manis udah kenyang.Dengan tersenyum ku anggukan kepalaku.

Ku mulai pelajaran, tapi bayang-bayang hpku akan hilang terus saja menghantuiku,tiba-tiba lamunanku buyar Karena ada salah satu siswaku menangis karena perutnya sakit disebabkan tidak serapan,

Sepontan aku bangkit dan ku oleskan minyak kayu putih ke perutnya, dan aku lalu ke kantin dan membelikkan kue untuk muridku semua yang ada dikelas, karena aku yakin hampir semua muridku belum ada yang sarapan, dengan senang mereka makan kue tersebut, dan setelah makan mereka minum dikelas, karena dikelas kami disediakan dispenser untuk menghindari anak-anak minum minuman yang menggunakan zat pewarna yang terjual bebas di luar sana. Hp ku tiba- tiba bordering, lalu mati lagi, rupanya hpku habis baterai, kuambil cas dalam tasku dan ku caskan hpku di kelas.

Kegiatan belajar berlangsung tenang hingga pelajaran selesai,

Setelah menutup pelajaran dan menunggu siswa piket, ku lihat jam meninjukkan pukul 12.30. ku teringat gadis kecilku belum ku jemput TK, karena udara mendung dan hampir hujan kulajukan hondaku menjemput gadis kecilku pulang sekolah, separuh perjalanan pulang kerumah hujan selebat-lebatnya, bajuku basah kuyup.

Sampai di rumah ku kerjakan aktivitasku sebagai ibu rumah tangga,memasak, mencuci dan lain sebagainya, yang tidak bisa ku kerjakan di pagi hari. Setelah sholat ashar hati ini bertanya, kok hp ku gk berdering, terbayang hp di cas di kelas, kelas tadi dipakai anak agama budha, krn pagi kelas tidak ada yang kosong, jadi sepulang sekolah kelasku di pakai belajar untk agama budha ,aku pasrah, ya Allah hp ku hilang, aku langsung lemes, hp yang baru kubeli seminggu yang lalu udah pasti raib batinku.

Setelah memandikan anak-anak, kubawa mereka JJS (Jalan-jalan sore), ku singgahkan hondaku ke sekolaku, ku periksa dikelas mudah-mudahan masih ada rejeki memiliki hp itu. Ku minta kunci kelas dari penjaga sekolah, ku buka kelasku dengan bismillah, jantungku berdegup kencang, dengan harapan hpku masih di sana, Ya Allah Alhamdulillah, hp ku masih terletak cantik di atas meja tanpa ada yang memindahkannya. Aku teringat dengan sedekah yang kulakukan tadi pagi, apakah ini karena sedekah itu, Allahu Akbar, teringat kata guruku ketika aku SD dulu kalau sedekah dapat menolak bencana.