Saya mengikuti tantangan Gurusiana menulis setahun tanpa jeda terhitung tanggal 2 Januari. Sayang, saya beberapa kali jatuh ke jurang kegagalan, hingga harus mengulang. Saya benar-benar konsisten menulis tanpa jeda mulai 12 Januari. Jika dihitung, maka hari ini adalah hari ke-39. 

Pada tanggal 10 Februari server Gurusiana mengalami error. Kejadiannya dari sore hingga pagi keesokan harinya. Malam itu saya kesulitan memposting tulisan. Beberapa kali gagal, tapi saya tetap berusaha. Dan hasilnya gagal lagi. Sekitar pukul sebelas malam saya mulai berpikir untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang bikin jantung deg-degan ini.

Saya mencoba satu-satunya cara yang mungkin akan berhasil. Dengan nekad dan sedikit pasrah, saya memposting tulisan kosong. Asusmsinya, dengan muatan yang ringan kemungkinan tanjakan akan mudah ditaklukkan, ciee. Dan, dugaan saya tak keliru, postingan berhasil tayang. Namun saya tahu, postingan kosong tak akan dianggap. Maka dengan jantung yang makin deg-degan, saya mencoba memperbaiki tulisan dan kembali menayangkannya. Alhasil, karena server masih error, usaha pun tak membuahkan hasil. Duh, bagaimana ini?

Lagi dan lagi, saya terus mencoba. Kantuk akhirnya menang, saya tertidur. Saat bangun pada pukul satu dinihari, saya coba posting hasil editan, tetap tak bisa tayang. Apa boleh buat, saya akhirnya memilih meringkuk dalam selimut. Yang terjadi biarlah terjadi. Usaha sudah dilakukan, saatnya menyerahkan pada takdir. 

Esok pagi sekitar pukul sembilan saya mencoba memposting kembali editan tulisan semalam, dan Alhamdulillah berhasil. Saya lega, meski juga agak curiga. Apakah postingan semalam masuk hitungan? Menurut Pak CEO, lihat hasil verifikasi dulu. 

Saya tak berani mengajukan permohonan untuk mendapatkan piagam biru. Biarlah ini menjadi misteri. Kalau rejeki, piagam biru pasti akan dikirimkan ke alamat saya. Saat ini, saya merasa bahagia, setidaknya saya telah berhasil mengalahkan diri sendiri. Menulis tanpa jeda selama sebulan. Habit ini harus terus dipelihara. Salam biru.