Kemaren sore kami kedatangan tamu istimewa. Seorang lelaki paruh baya, berbadan tegap mengenakan topi kupluk. Lelaki itu turun dari motor sembari membawa sebuah karung. Saya mempersilakan masuk, dan mengajak ke ruang keluarga. Suami yang duduk di kursi roda tersenyum ramah melihatnya. 

Karung diserahkan ke saya, katanya itu hasil panen kebun milik kami. Memang beliau dipercaya suami mengolah salah satu kebun milik kami. Kebunnya ditanam sekitar 200 batang jeruk. Menurut Pak Dona tamu kami,  jeruknya  sudah mulai berbuah, masih seukuran kelereng. Kalau tidak ada aral melintang, insya Allah beberapa bulan lagi bisa panen perdana. 

Selain jeruk, di kebun ada beberapa pohon durian dan manggis. Pohon yang ditaman suami saat masih kecil. Alhamdulillah, saat ini kedua jenis tanaman itu sedang berbuah. Jadilah kami menikmati si raja dan ratu buah. Rasanya sungguh membuat nagih. Namun akibatnya membuat miris.

Hari ini kepala saya nyut-nyutan dan perut mual. Rupanya lambung saya tak tahan. Apa boleh buat, rejeki saya tak sampai 24 jam. Semua isi perut akhirnya harus dim*******n. Durian dan manggis yang tersisa kini menjadi penghuni kulkas, adakah yang mau meminangnya? Hehehe. Salam sehat dan sukses buat semuanya. 

Loged, 09022022