Lenny Nurcahaya Purba

Guru SDN 173100 Tarutung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sahabat (Tantangan Gurusianake-1)

Sahabat (Tantangan Gurusianake-1)

Kadang kita lupa dari mana awalnya. Bisa jadi karena berada dalam satu pekerjaan, hobbi, sekolah, tempat tinggal, seumuran, berbeda umur, atau bisa jadi karena temannya teman. Bertaut hati menjadikan setiap percakapan serenyah kerupuk sibolga. Berbagai topik pembicaraan datang begitu saja. Tidak ada rundown, tetapi tertata rapi mulai dari pembukaan sampai penutup. Oksigen hangat menutrisi otak jenuh mennghasilkan proton-proton yang semakin banyak. Rasa sayang yang tidak terlarang, menjaga kokoh hubungan sebatas sahabat. Menunjukkan kepada dunia betap indahnya sahabat. Bergembira dengan batas yang wajar. Optimis dalam hubungan yang tidak boleh menyinggung siapa pun. Curhat, saling mengejek, memberikan sanjungan, menguatkan hati yang berduka, berterima kasih adalah ciri sahabat sejati. Setiap peretemuan diakhiri dengan suara tertawa yang bisa membuat ayam yang sedang mengerami terbang karena terkejut.

Bagai sebuah surat dengan sampulnya, sahabat menjadi hubungan yang erat. Bahkan ada pepatah orang Batak yang berbunyi “Manuk ni Pea Langge hotek-hotek laho marpira, sirang namarale-ale lobian matean ina”. Artinya ayam di Pea Langge, berkotek-kotek hendak bertelur, sahabat yang berpisah seperti ditinggal mati Ibu. Begitu dalamnya arti sahabat bagi orang Batak. Ketika ditinggal mati Ibu, banyak orang akan merasa sedih dan hampa. Akan tetapi ternyata dari sejarah yang ada, perpisahan sahabat lebih hampa dari pada ditinggal mati oleh Ibu.

Sahabat yang baik tidak akan menyakiti hati. Dia akan selalu memberi yang terbaik pada sahabatnya. Memberi penghiburan ketika sedih, mendengar curahan hati ketika dibutuhkan, akan tetapi bukan cinta yang terlarang. Hanya menaruh kasih akan sahabat yang bisa jadi pendengar sejati. Tidak ada batasan cerita ketika mengutarakan semuanya. Beban berat menjadi terasa ringan ketika sahabat sejati hadir. Rasa gembira semakin bertambah melihat kedatangan sahabat memberi selamat. Sahabat bukan menguntungkan satu pihak. Sahabat adalah hubungan mutualisme yang bermanfaat untuk menyambung pikiran yang terlatih. Bahkan keindahan sahabat juga digambarkan dari sebuah lagu yang berjudul “Kepompong”. Didalam liriknya ada kalimat “Persahabatan bagai kepompong, hal yang tak mudah berubah jadi indah”. Sekarang pertanyaannya: “Apakah engkau punya sahabat?”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post