LEONORA FITRI AGUSTINA HUTABARAT

Saya adalah Guru Matematika di SMPN 116 Jakarta. Mulai bertugas dari tahun 2006 hingga sekarang. Saya lahir di kota kecil di Selatan Jawa Tengah...di kota Cilac...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pembelajaran Matematika dengan Metode Discovery Learning (Tantangan Hari Ke-10)

Discovery Learning menurut Kurniasih, dkk (2014: 64) adalah proses pembelajaran yang terjadi bila pelajaran tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharap siswa mengorganisasikan sendiri. Discovery adalah menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it him self.” Dalam menemukan konsep, peserta didik melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan, dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Lebih lanjut Bruner (dalam Dahar 1988: 125) menyatakan bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.

Prinsip belajar yang nampak jelas dalam Discovery Learning adalah materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Dengan demikian, discovery learning adalah metode pembelajaran yang berpusat pada aktifitas peserta didik, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma, dan semacamnya.

Tiga ciri utama dalam pembelajaran dengan metode discovery learning adalah: (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada peserta didik; dan (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

Langkah-langkah pembelajaran discovery adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi kebutuhan peserta didik

2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep, dan generalisasi pengetahuan

3. Seleksi bahan/ problema/ tugas-tugas

4. Membantu dan memperjelas tugas/ problema yang dihadapi peserta didik serta peranan masing-masing peserta didik

5. Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan

6. Mengecek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk melakukan penemuan

8. Membantu peserta didik dengan informasi/ data yang diperlukan oleh peserta didik

9. Memimpin analisis sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi masalah

10. Merangsang terjadinya interaksi antar peserta didik (diskusi)

11. Membantu peserta didik menemukan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya

Suherman, dkk (2001: 179) mengungkapkan beberapa keunggulan metode discovery learning sebagai berikut :

1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir;

2. Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat;

3. Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat;

4. Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks;

5. Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.

Selain memiliki beberapa keunggulan, metode discovery learning juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya membutuhkan waktu belajar yang lebih lama dibandingkan dengan metode belajar menerima. Apalagi untuk peserta didik SMP Kelas VII yang pada umumnya belum terbiasa belajar dengan metode ini. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka dibutuhkan bimbingan guru, yaitu guru dapat membantu mengarahkan peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi singkat yang berkaitan dengan konsep yang hendak ditemukan. Pertanyaan-pertanyaan atau informasi-informasi tersebut dapat dimuat dalam Lembar Kerja (LK) yang telah dipersiapkan guru sebelum pembelajaran dimulai.

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang keren Bu sehat dan sukses sllu

02 Feb
Balas



search

New Post