LEONORA FITRI AGUSTINA HUTABARAT

Saya adalah Guru Matematika di SMPN 116 Jakarta. Mulai bertugas dari tahun 2006 hingga sekarang. Saya lahir di kota kecil di Selatan Jawa Tengah...di kota Cilac...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pendidikan Kecakapan Hidup melalui Integrasi Mata Pelajaran
Belajar Memasak merupakan salah satu bentuk Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan Kecakapan Hidup melalui Integrasi Mata Pelajaran

Pada akhir Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 yang menyebutkan bahwa proses belajar dari rumah melalui pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik dan difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup.

Kebijakan tersebut mengajak kalangan pendidik untuk melihat kembali betapa pentingnya implementasi pendidikan kecakapan hidup. Di jenjang SD, pendidikan kecakapan hidup telah dilaksanakan dalam skema pembelajaran Tematik. Demikian pula di SMK dan Pendidikan Kesetaraan, pendidikan kecakapan hidup merupakan fokus dari muatan kurikulumnya. Namun di jenjang SMP, praktik pendidikan kecakapan hidup nyaris tak terdengar. Pembelajaran umumnya masih terfokus pada aspek pengetahuan dan mengesampingkan aplikasinya dalam kehidupan. Hal ini akan berdampak pada kurangnya kepedulian peserta didik terhadap lingkungan dan sosialnya.

Sejak diberlakukannya kebijakan untuk belajar di rumah, maka waktu pembelajaran pun dibatasi. Menyikapi hal tersebut, maka pendidikan kecakapan hidup di jenjang SMP dapat dilakukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam suatu tugas proyek. Misalnya guru IPS meminta peserta didik menugaskan peserta didik melakukan survey tentang mata pencaharian masyarakat di sekitarnya dan dilaporkan dalam bentuk makalah yang dibimbing oleh Guru Bahasa Indonesia. Selanjutnya Guru Komputer dapat membimbing peserta didik dalam membuat table dan grafik data hasil survey yang kemudian dituangkan dalam format presentasi Power Point. Jadi, melalui satu tugas tugas proyek saja, peserta didik dapat mengembangkan kompetensinya secara utuh, baik aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.

Selain contoh di atas, pendidikan kecakapan hidup juga dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pelajaran Matematika dengan materi memasak dalam pelajaran Prakarya. Menghabiskan waktu seharian di rumah tentunya selalu menimbulkan keinginan untuk menyantap makanan kecil. Salah satu menu favorit yang mudah dibuat oleh anak-anak adalah Pancake. Resepnya sangat sederhana dan dapat ditemukan di semua situs memasak di internet. Kesempatan ini bisa digunakan untuk pembelajaran bilangan bulat dan pecahan, misalnya:

1. Mengidentifikasi bilangan bulat dan bentuk-bentuk bilangan pecahan pada resep

2. Mengubah satuan berat dan volume sesuai dengan satuan pada timbangan atau gelas ukur

3. Mengukur berat gula, tepung, dan mentega menggunakan timbangan kue

4. Mengukur volume susu cair yang diperlukan dengan gelas ukur

5. Menentukan jumlah pancake yang diinginkan, dengan mencari bilangan-bilangan kelipatan 6

6. Menentukan koefisien perkalian untuk menentukan berapa kali jumlah bahan harus dilipatgandakan

7. Mengalikan semua jumlah bahan dalam resep dengan koefisien perkalian.

Kegiatan pembelajaran seperti ini dapat menjadi pengalaman baru untuk peserta didik. Selain dapat mengembangkan keterampilan memasak, secara tidak sadar juga belajar matematika. Dengan melibatkan kehidupan sehari-hari, pembelajaran matematika bisa menjadi lebih menarik dan bermanfaat.

Selain itu, pembelajaran IPA juga dapat diintegrasikan dengan Seni Budaya dalam pembelajaran tentang Covid-19. Peserta didik dapat diajak melakukan kegiatan literasi digital, untuk mencari informasi seputar cara perkembangbiakan virus Corona, penularan, serta pencegahannya. Kemudian peserta didik dapat diminta membuat poster atau semacam info grafik yang berisi arahan untuk memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Poster atau Info grafik tersebut selanjutnya dapat disosialisasikan di media social yang mereka miliki. Melalui pembelajaran ini, selain siswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, siswa juga dilatih untuk peduli terhadap lingkungan dan berempati terhadap sesamanya.

Secara keseluruhan, integrasi mata pelajaran dalam rangka mewujudkan pedidikan kecakapan hidup menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam rangka merancang pembelajaran yang menarik, menantang, dan sekaligus bermanfaat. Guru harus terus belajar untuk memperbarui pengetahuannya dan memperluas wawasannya. Komunikasi dan kerjasama dengan guru mata pelajaran lain juga sangat menentukan keberhasilan.

Melalui integrasi mata pelajaran, beban belajar peserta didik menjadi lebih ringan namun tidak mengesampingkan pendidikan kecakapan hidup. Aktivitas pembelajaran menjadi lebih menarik dan sarat manfaat sehingga dapat meningkatkan kesadaran peserta didik untuk berkontribusi lebih banyak bagi lingkungannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

09 Nov
Balas

Bener bgt,namun syg msh banyak org tua yg tidak perduli atau mungkin tdk mengerti tentang PJJ putera/ri nya.

09 Nov
Balas



search

New Post