Lestarini D. Sumotenodjo

Lestarini D. Sumotenodjo, lahir di Jakarta, 1 Mei 1973. Menamatkan sekolah di Jakarta. Saat ini mengajar di SMPN 146, Jl. Balai Rakyat, Ujung Menteng, Cakung, J...

Selengkapnya
Navigasi Web
BANK SAMPAH SEKOLAH

BANK SAMPAH SEKOLAH

Bank Sampah ...? Yang namanya bank harusnya tidak jauh dari urusan uang, tetapi kok ini urusannya dengan sampah ...? Apa tidak menjijikkan itu ...?

Hohoho ... Anda salah jika beranggapan bahwa sampah itu menjijikkan. Sampah itu bisa menghasilkan loh. Kok bisa ...? Ya bisa dong.

Sampah-sampah yang selama ini kita anggap menjijikkan, ternyata bernilai tinggi. Memang sih awalnya agak gimana gitu loh, tapi yakinlah lama-kelamaan kita akan terbiasa dan mungkin menikmatinya.

Apa sih Bank Sampah itu? Bank Sampah adalah sebuah konsep pengumpulan sampah An-Organik misalnya kertas, karton, kaleng, majalah, botol dan gelas plastik dan sampah plastik lainnya yang berasal dari lingkungan sekolah untuk memaksimalkan partisipasi warga sekolah dan menambah nilai ekonomi dari sampah itu sendiri.

Lalu standarisasinya seperti apa jika ingin mendirikan Bank Sampah?

Pertama memiliki tempat untuk penampungan sampah An-Organik dari warga sekolah. Kedua terbentuk pengurus bank sampah. Ketiga ada kegiatan pemilahan. Keempat ada kesepakatan jadwal penjualan. Kelima memiliki jaringan ke pengepul. Keenam memiliki sistem pencatatan/ administrasi kegiatan.

Lalu bagaimana mekanisme kerja Bank Sampah sekolah kami? Pertama penyetoran dari setiap kelas kemudian oleh para siswa yang telah ditunjuk untuk menjadi pengurus, sampah-sampah itu dipilah.

Kenapa harus dipilah ...? Yang pasti sampah akan menjadi lebih bersih, mudah dibawa, dan harganya pun juga jadi semakin tinggi. Setelah terkumpul cukup banyak pihak KPLH kecamatan akan datang untuk menimbang jumlah sampah yang kami dapatkan.

Apakah sampah itu dibayar dengan uang? Jelas dong. Sampah itu akan dibayar dengan uang. Hanya uangnya tidak kami ambil, tetapi kami tabung.

Lalu kapan uangnya bisa diambil? Uang bisa diambil kapan saja. Hanya kami sudah sepakat, uang akan diambil jika para siswa butuh dana untuk mengadakan kegiatan. Nah dengan begitu, siswa pun senang sebab tidak ada kata tidak disetujui untuk sebuah kegiatan hanya karena alasan ketiadaan dana.

Ya, ternyata memang sampah itu bernilai ekonomi karena buat orang yang cerdas, sampah adalah uang. Jadi, tunggu apa lagi. Ayo segera buat Bank Sampah di sekolah kita demi anak-anak kita tercinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post