Akar Pinang
Tatika
Arisan ibu -ibu komplek minggu lalu, sepakat akan membuat keterampilan membuat kue akar pinang, saat berbagi tugas membawa bahan-bahan yang diperlukan, Bu Sani mengatakan biar dia saja yang membawa semua bahan yang diperlukan. Tanpa pikir panjang dan dengan senang hati ibu-ibu yang lain setuju. Sesuai janji hari ini ibu-ibu sudah berkumpul di rumah Bu Dita, tiga puluh menit ibu-ibu menunggu, namun Bu Sani belum datang juga. Ibu-ibu yang menunggu mulai gelisah, tetiba Bu Sani muncul membawa kantong plastik besar “Ibu-ibu ini bahannya, maaf sedikit terlambat, karena harus minta ijin ke tetangga mengambil akar pinangnya, ini akar pinangnya!” ucap Bu Sani terengah-engah, ibu-ibu saling berpandangan kebingungan. Bjm, 170922
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kalau akar pinang beneran, dibikin jadi apa ya, Bun? Hihi.... Keren, Bun
Nah,, yaitu Bunda Erna, terima kasih hadirnya sehat dan bahagia selalu Bunda.
Kelihatannya lezat sekali Bunda
Terima kasih Bunda Sutarti, sehat dan bahagia selalu Bunda.
Akar pinang? Jadi bingung dibuatnya. Heheheh
Terimakasih Pak Heru, sehat dan sukses selalu Pak.
Haaha...akar pinang beneran nih...
Makasih hadirnya Bunda Sisca, sehat dan bahagia selalu
Haha...akar pinang beneran yang dibawa. Salam sehat dan sukses ,Bu.
Terima kasih Bunda Cicik, sehat dan bahagia selalu Bunda
Pernah lihat rasanya Bu Libe. Salam sukses Buk Libe.
Terima kasih Bunda Alina, sehat dan bahagia selalu Bunda.
Wah wah..jadi ga bikin kuenya..akar pinang untuk apa ya? Twist yang keren..
Betul Bunda Eva, sehat dan bahagia selalu Bunda
He..he..Bu Sani polos banget ya. Keren ceritanya.
Makasih hadirnya Bunda Nanik, sehat dan bahagia selalu.