Pak Tano bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah bank swasta. Setiap minggu Pak Tano berganti shif dengan rekan lainnya. Seminngu bertugas malam dan minggu berikutnya bertugas pagi. Minggu ini Pak Tano bertugas malam. Seperti pagi ini, pulang bertugas malam, Pak Tano langsung membersihkan diri, sarapan makanan yang sudah disiapkan istrinya, membaca koran sebentar di ruang tamu lalu istirahat.

Baru saja Pak Tano merebahkan diri di tempat tidur, tetangga sebelah rumah sibuk dengan memanaskan beberapa kendaraan sambil mengegas-gas yang menyimbulkan suara bising. Ditambah lagi tetangga depan rumahnya menyalakan musik yang sangat keras. Pak Tano sudah berusaha melelapkan matanya, tetapi tidak bisa yang ada tambah pusing. Pak Tano ingin melabrak, tetapi berusaha menahan diri karena selama ini tidak pernah ada masalah dengan tetangganya.

Karena jengkelnya Pak Tano beranjak dari tempat tidur pergi ke taman belakang rumahnya. Di taman belakang rumah Pak Tano ada kolam ikan yang sebagian dipagar seng. Pak Tano mengambil kayu, lalu memukul seng itu berkali-kali yang menimbulkan suara bising. Istri Pak Tano kaget melihat dan bertanya mengapa suaminya melakukan hal itu. Pak Tano marah sama tetangganya karena tidak pernah menghargai tetangga lainnya. Daripada dia marah-marah melabrak tetangganya, lebih baik ditambah lagi kebisingan dengan memukul seng itu. Istri pak tano hanya terdiam dan merasa kasihan dengan suaminya. Anehnya setelah Pak Tano memukul seng itu, tetangga yang memanaskan kendaraan mematikan kendaraannya dan tetangga yang menyalakan musik kencang-kencang berhenti. Rupanya mereka terganggu juga dengan ulah Pak Tano. Setelah tenang, Pak Tano masuk kamar dan tertidur dengan lelap. Bjm, 280822