Saat pelajaran Seni Budaya, di kelas VIIIC Bu Indah melakukan ulangan mendadak. Padahal biasanya diinfokan seminggu sebelumnya. Karena mendadak anak-anak heboh dan ada yang kebingungan belum siap ulangan. Jam terakhir pula, pasti remed karena nggak konsentrasi lagi.

Bu Indah menjelaskan ingin mengetahui kemampuan siswanya antara yang ada persiapan dan yang tidak ada persiapan. Setelah tenang dan anak-anak paham, Bu Indah membagikan soal ulangan tak lupa Bun Indah mengingatkan agar anak-anak berdoa sebelum mengerjakans ulangan dan mengerjakan soal dengan jujur.

Saat mengerjakan soal, Deo kebingungan beberapa soal, melihat Deo kebingungan, Rio memberikan kode agar Deo melihat jawabannya. Deo tidak menghiraukan karena sudah diingatkan Bu Indah agar mengerjakan soal dengan jujur. Beberapa kali Rio memberikan kode tetapi Deo tetap tak menghiraukan. Begitu bell berbunyi, anak-anak segera mengumpulkan jawaban, dan bersiap-siap pulang. Setelah berdoa dan memberi salam, anak-anak ke luar kelas.

“Deo, Deo, tunggu!” tiba-tiba Rio memangil Deo. Deo memperlambat langkahnya.

“Eh, kenapa tadi kamu tidak mau kukasih jawaban, pada hal kan bisa, sudah ku kasih kode!” ujar Rio penasaran

“Oh, trima kasih Rio, tadi bu Indah sudah mengingatkan agar mengerjakan soal dengan jujur. Makanya saya tidak menerima!” ucap Deo tenang.

“Padahal kan Bu Indah ga tau juga, gimana kalau nilaimu jelek?” tanya Rio.

“Ya, nggak, apa-apa. Kalau nilainya jelek, ya belajar lagi yang penting jujur. Daripada nilai bagus tapi dari menyontek!” ucap Deo. Rio terdiam mendengar jawaban Deo. “Benar juga kamu Deo, maksih sudah mengingatkan.” kata Rio sambil merangkul Deo, kemudian berjalan menuju parkir dan pulang ke rumah. Bjm, 060922