Libe Mart Cerita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pertama dan Terakhir (3)

Pertama dan Terakhir (3)

Pagi ini, menjadi hari yang melelahkan bagi Bu Dina. Bangun tidur dia harus menyiapkan sarapan dan seragam anak-anak, ditambah lagi urusan rumah tangga lainnya. Saat sarapan Ani dan Reno tidak seperti biasanya ceria, bercanda, dan masing-masing memesan menu kesukaan untuk bekal sekolah ke Mba Uti. Melihat kedua anaknya hanya terdiam, Bu Dina mendekati anak-anak sambil bebicara “Nak, Mba Uti sudah tidak ada lagi sekarang, jadi kalian harus membiasakan diri. Mba Uti pergi karena kemauannya.” Ucap Bu Dina. Ani dan Reno tak bergeming, sarapannya belum habis, mereka pamit ke Bu Dina berangkat sekolah diantar Pak Tono.

Seminggu tanpa Mba Uti, Bu Dina merasa kewalahan dan kerepotan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri. Bu Dina bicara ke Pak Tono agar mencari asisten rumah tangga pengganti Mba Uti, karena Bu Dina tidak sanggup mengerjakanya sendiri. Pak Tono setuju g penting cari dari agen resmi dan semoga dapat asisten rumah tangga seperti Mba Uti yang baik dan jujur. Mendengar penjelasan suaminya, Bu Dina jadi teringat Mba Uti, “Coba ada Mba Uti, pasti tidak secape dan serepot sekarang!” batinnya.

Saat beres-beres rumah, Bu Dina membongkar lemari tas-tas pestanya dipajang. Bu Dina merapikan tas-tasnya dan mengeluarkan kertas-kertas yang tidak penting dari tasnya. Alangkah terkejutnya Bu Dina, ketika membuka tas hitam kesukaanya, ternyata kalung yang dia cari dan menyebabkan Mba Uti pergi dari rumah terselib di tas itu. Kakinya lemas tak berdaya, jantungnya serasa berhenti berdetak. Ternyata benar Mba Uti tidak mengambil kalung itu. Bu Dina menangis menyesal mengapa langsung menuduh Mba Uti mengambil kalungnya dan menyuruhnya pergi. Setelah Pak Tono pulang kerja, Bu Dina menceritakan kalungnya ternyata ada di dalam tasnya. Bu Dina memohon agar Pak Tono mau mengantarnya besok menemui Bi Uti untuk meminta maaf dan mengajak Mba Uti kembali bekerja di rumahnya. Pak Tono setuju, keesokan harinya setelah mengantar anak-anak sekolah langsung berangkat. Mereka juga menitipkan anak-anak ke neneknya karena perjalanan ke rumah Mba Uti membutuhkan waktu 20 jam.

Setelah menempuh waktu 20 jam, akhirnya mereka sampai di rumah sederhana Mba Uti. Namun mereka bingung mengapa banyak orang dan kedengaran suara tangisan sampai ke luar. Bu Dina mencari tahu apa yang terjadi. Seorang ibu bercerita bahwa Bi Uti telah meninggal karena terjadi kebakaran karena gas meledak di warung tempat Mba Uti bekerja baru tiga hari ini. Bu Dina hampir terjatuh dan tersungkur mendengar cerita ibu itu, untung saja Pak Tono cepat menahanya. Pak Tono membawanya ke mobil, di mobil Bu Dina menangis sejadi-jadinya. Ia merasa bersalah dan menyesal, dirinyalah penyebab Bi Uti meninggal. Pak Tono memenangkan Bu Dina, semua sudah terjadi menyesal tidak ada gunanya.

Mereka kembali ke rumah Mba Uti, ikut berdoa di depan jenazah Mba Uti, mengikuti semua acara pemakaman sampai Mba Uti diantarkan ke peristirahatan terakhir, Pak Tono dan Mba Uti menyaksikan. Selesai acara pemakaman Bu Dina dan Pak Tono menyerahkan rasa turut berduka cita ke ibunya Mba Uti kemudian pamit pulang. Mereka tidak bercerita yang sebenarnya apa tujuan mereka datang ke rumah Mba Uti. Takut menambah luka di hati ibunya Mba Uti yang sudah tua. Di perjalanan pulang Bu Dina masih tetap menangis, dan meminta kepada suaminya agar tidak menceritakan ke anak-anak. Pasti mereka akan terluka dan marah kepada ibunya yang telah menuduh Mba Uti mengambil kalungnya. Ini rahasia besar yang akan disimpan seumur hidupnya. Bu Dina berjanji dalam hatinya tidak akan menuduh orang sembarangan. Ini yang pertama dan terakhir.

TAMAT Bjm, 270822

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tragis. Hiks. Kisah penuh hikmah. Makasih, Bun

28 Aug
Balas

Terima kasih Bunda Erna, salam sehat dan bahagia selalu

28 Aug

Ada hikmah pelajaran di balik kisah cerita. Mantap ceritanya. Salam sehat dan sukses selalu.

27 Aug
Balas

Terima kasih Bunda Rina, salam sehat dan bahagia selalu

27 Aug

Ada hikmah pelajaran di balik kisah cerita. Mantap ceritanya. Salam sehat dan sukses selalu.

27 Aug
Balas

Konflik yang menarik. Menawan. Sukses berkarya ibu.

28 Aug
Balas

Terima kasih Bunda Sri, salam sehat dan bahagia selalu

28 Aug

Aduh...kasian mba Uti. Smga tempat terindah unt beliau

27 Aug
Balas

Terima kasih Bunda Sisca, salam sehat dan bahagia selalu

27 Aug

Tragis sekali kisahnya, tapi banyak hikmah yang dapat kita petik. Luar biasa Bu Libe Mart

27 Aug
Balas

Terima kasih Pak Rochadi, salam sehat dan sukses selalu

27 Aug

Kisah yang inspiratif, Bu. Penyesalan memang tak ada gunanya. Namun rasa sesal dan bersalah itu tak mudah menetralisirnya. Salam sehat dan bahagia.

28 Aug
Balas

Ada pembelajaran yang bisa dipetik akhir cerita itu. Jangan menuduh sembaranganSalam literasi dan sukses buat Bu Libe.

28 Aug
Balas

Terima kasih Bunda Alina, salam sehat dan bahagia selalu.

28 Aug

Kisah yang sarat makna. Sangat menarik

27 Aug
Balas

Terima kasih Bu Sisca, salam sehat dan bahagia selalu.

28 Aug

Untuk pertama dan terakhir kali, keren sekali, penuh makna buat kita dan pembelajaran yang sangat luar biasa. Sukses selalu buat Bunda Libe.

27 Aug
Balas

Terima kasih Bunda Musda, salam sehat dan bahagia selalu.

28 Aug

Kisah yang sangat luar biasa semoga semakin sukses selalu

27 Aug
Balas

Terima kasih Pak Supriyanto, salam sehat dan sukses selalu.

27 Aug

mantap keren cadas... kisah keren menewen... salam literasi sehat sukses selalu bunda Libe bersama keluarga tercinta

27 Aug
Balas

Terima kasih PakSugiharto, salams ehatdan sukses selalu.

27 Aug

Kisah yang luar biasa. Mantap bunda. Salam sehat dan sukses selalu

27 Aug
Balas

Terima kasih Pak Sudiwanto, salam sehat dan sukses selalu

27 Aug

Cerita yang menarik dan penuh nasehat. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.

27 Aug
Balas

Terima kasih Bunda Nanik, salam sehat dan bahagia selalu.

28 Aug



search

New Post