SEBANGKU DENGAN IBU

Ctt. Lis Ms

Jaman telah berubah. Dan perubahan itu ternyata berjalan dengan sangat cepat. Ini tentu saja tidak tepat jika jalan kita makin hari makin melambat. Setidaknya berusahalah mengimbangi perubahan yang terjadi, proses itu yang sebenarnya sedang didalami dan di jalani oleh banyak guru di semua jenjang di negri ini.

Proses itu sekali lagi sudah banyak direspon oleh sebagian guru-guru cerdas yang sensitif terhadap segala bentuk perubahan. Mereka sadar, pilihannya hanya ada dua; bergerak berjalan beriringan atau jika tidak mau, ya mundur teratur, tertinggal bahkan tereliminasi oleh apapun dan siapapun. Ini pilihan sulit yang mau tidak mau harus dihadapi.

Dan Kemendikbudristek di bawah tangan Mas Nadim Makarim meluncurkan program percepatan untuk trasformasi cepat arah perubahan Pendidikan dengan Program Guru Penggerak. Sehingga genderang perubahan menuju kemajuan pesat era dapat terwujud dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Salah satu daya dukung paling fundamental adalah rancangan tepat yang di skenariokan di dalam atau luar kelas. Maka inilah saat tepat bagi guru-guru untuk bergerak, mengubah pola tugas pokok dan fungsinya untuk lebih kreatif, inovatif, dan kolaboratif. Kata kolaboratif menjadi salah satu kata kunci akselerasi perubahan. Kolaborasi berarti kita mampu memberdayakan semua potensi yang ada , apapun itu bentuknya, siapapun orangnya, selama itu sejalan selaras dan seimbang , saya rasa syah-syah saja.

Contoh nih, bagi murid jenjang PAUD, TK, dan SD, sesekali mungkin satu semester sekali sebagai trial anda guru-guru bisa mengundang dan mengajak para orang tua atau wali murid duduk Bersama , belajar Bersama di kelas-kelas putra – putri mereka. Cukup satu hari itu sekitar 3-5 jam di tingkat PAUD, TK atau SD kelas 1 dan 2. Mari kita beri nama program ini dengan SEBANGKU DENGAN IBU.

Kegiatan ini banyak sekali manfaatnya, beberapa diantaranya adalah memberi ruang nyata bagi orang tua/wali murid mengetahui keseharian putra-putri mereka di kelas, yang biasanya hanya pasrah bongkokan begitu saja kepada guru-guru. Kini secara factual orang tua sadar bahwa kadang-kadang putra-putri mereka sangat begitu merepotkan guru-guru mereka. Mereka menangis, saling cubit, saling pukul, kencing , pup di celana, membasahi lantai, dan pula masih banyak dari mereka yang belum bisa menerabkan penatalaksanaan saat sakit, batuk , pilek, dan lain-lain.

Belum lagi saat menuntun dan memberi pemahaman di setiap tema secara mendalam. Tidak semua murid-murid cepat paham. Dan guru-guru mulai meraba-raba, memiliah memilih treatment yang pas bagi individu-individu yang satupun taka da yang sama tersebut!

Hikmah berikutnya pada kegiatan belajar Bersama orang tua adalah dengan pengalaman riil itu, diharapkan orang tua paham akan sinergitas yang wajib terbentuk terutama antara guru dan orang tua. Di rumah orang tua diharapkan akan memberi bantuan yang sesuai dengan kebutuhan putra-putri mereka. Masih banyak lagi manfaat peran aktif orang tua dalam berkolaborasi dengan guru di sekolah.

Oleh karena itu sesekali program SEBANGKU DENGAN IBU dengan mengundang orang tua belajar bersama di kelas anak -anak kita sangatlah penting. Persiapkan dengan baik perangkat pembelajaran ini dengan baik, seperti:

Ajukan program SEBANGKU DENGAN IBU ini kepada pimpinan anda, diskusikan dengan baik.

Undanglah rapat persiapan untuk sebuah briefing atau kesepakatan atau aturan selama kegiatan.

Persiapkan skenario pembelajaran yang tepat untuk keterlibatan orang tua dan murid di kelas yang anda tuangkan di RPP

Siapkan perangkat, properti dan lingkungan kelas jugalingkungan sekolah untuk menerima kedatangan orang tua/wali murid tersebut dengan baik.

Saya kira kali ini cukup sekian obrolan tulisan kita hari ini, inshaallah kita sambung lagi dengan topik Pendidikan yang lain yang lebih menarik. Salam semangat dan sukses untuk anda. Ingat murid- murid adalah adalah lahan, ladang pahala kita!

😁🥰💝🌱

Lies Muhshonati.221125

For Teacher Day 2022