TUMIS KEKACAUAN

Sore tadi saya membuat tumis tanpa judul untuk makan malam kami sekeluarga. Karena hanya memanfaatkan material yang sudah ada di lemari es, jadilah masakan saya tersebut tak memiliki nama.

Nama baru akhirnya muncul saat proses memasak. Apa itu? TUMIS KEKACAUAN! Ya, ada telur puyuh, labu kuning, jambal, cabe merah, tauge, tahu sutra. Saya campur saja semuanya, dan saat berakhir tauge masuk saya tersenyum, "ini apa?", begitu pasti pertanyaan crew rumah. Dan, "hmmm...tumis kekacaian!" jawab saya tanpa ragu.

Nah, kekacauan itu yang ingin saya tulis malam ini. Saat saya "ngasal" membuat tunis, saya sebenarnya tersenyum di akhir penyajian. Betapa hari itu aktifitas saya kacau karena kurangnya pengorganisasian pada diri saya sendiri.

Saya dimintai menjadi narasumber webinar intern komunitas kami, via zoom meeting,oleh seorang teman di Medan. Dan karena minimnya persiapan, hanya beberapa jam sebelum acara saya baru mencoba mencari PPT yang pernah saya buat. Eh, klak klik mouse sana sini ko tidak ketemu. Padahal saya yakin seratus persen saya pernah membuatnya, pernah saya gu akan pula sebagai media presentasi.Maksud hati saya ubah dan modifikasi sedikit untuk acara webinar hari itu, eh lenyap, hilang. Jarum jam terus berjalan saya mulai dag dig dug paniklah! Waduh, gawat!

Saya search mencoba menelusuri dengan kata kunci berbeda-beda, tetap tidak ada, obrak abrik dustbin pun tidak membuahkan hasil. Tak putus asa, saya bolak-balik mencoba menancapkan beberapa flaskdisk, tidak juga membuahkan hasil. Rasa sesal mulai menyerbu, saat saya mulai memiliki ingatan, PPT itu ada di laptop satunya lagi. Laptop itu sedang dipakai anak saya, karena kepunyaannya sedang diservis.

Sejumlah rupiah terpaksa saya keluarkan untuk mengambil laptop yang terlanjur dibawa anak saya. Beruntung kota dimana anak saya sedang berada itu, tidak jauh dari tempat tinggal saya.

Dalam tempo dua jam laptop yang saya maksudkan ada di tangan. Dan persoalan belum usai, saat saya menemui kegagalan mendapatkan file PPT tersebut.

Di detik terakhir kepala saya mulai nyut nyut pusing! Kira-kira satu setengah jam lagi link Zoom Meeting segera dibuka untuk peserta. Saya mulai pasrah memikirkan solusi, tampil dengan tehnik lain!

Saat itulah saya menyandarkan badan dan pikiran kacau di kursi kerja saya. Saya menghentikan upaya pencarian materi PPT itu. Saat itu saya berefkeksi, dan berandai-andai, andai saya mengelola dan mengorganisir semuanya dengan baik tentu tak sedemikian kacau hari saya. Mengapa saya selalu terburu-buru? Mengapa saya tak menyimpan pada folder yang tepat? Bukankan folder folder itu memudahkan saya memasuki pintu pintu kamar penyimpanan dokumen-dokumen saya?. Kacau!

Tuhan menolong, saat saya merogoh flasdisk terakhir saya. Dengan dzikir, dengan basmalah berulang-ulang, dan keinginan untuk berjanji "bertobat" lebih rapi lagi mengelola administrasi dokumen saya, saya bernafas lega! File itu ada di situ di dokumen tanpa nama yang belum saya backup di laptop harian saya!

Uh, rasa leganya tak terperikan. Tidak tertib mengelola apapun itu ternyata sangat mengacaukan, dan sangat menguras energi besar. Berapa banyak waktu saya terbuang, betapa kekacauan itu berdampak besar pada mental saya. Belum lagi kekacauan pekerjaan lain yang terimbas dari keteledoran pengorganisasian itu.

Semoga kedepan saya bisa lebih disipkin dan cerdas menata berbagai urusan saya. Dan semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi anda semua, bahwa pengorgansasian semua hal dalam segala urusan itu sangat fundamental .

Catatan Lies Ms