Lili Arliza

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GALAU SUAMI, BERKAH ISTRI

GALAU SUAMI, BERKAH ISTRI

GALAU SUAMI, BERKAH ISTRI

#LA

Sejujurnya dalam sebulan ini, aku merasa sangat galau. Nah, saat galau begitu, entah mengapa pula keinginan foya-foyaku semakin besar. Ibarat kata, tingkat kegalauanku berbanding lurus dengan tingkat keinginan foya-foya. Eits, jangan salah paham dulu. Foya-foya yang kumaksud adalah shopping membelikan apa-apa yang dikehendaki istri. Lalu membawanya kencan ke tempat-tempat yang lagi hits, ke cafe atau ke bioskop. Wah, beruntung sekali istrinya. Mungkin ada yang bilang begitu. Sebenarnya, yang beruntung itu adalah aku. Saat aku membelanjai istriku, ternyata rezeki datang tak berhenti. Rezeki bagiku bukan hanya dalam bentuk uang. Rasa aman dan bahagia adalah rezeki. Kesehatan adalah rezeki. Anak-anak sehat ceria adalah rezeki. Disayangi Si Bos adalah rezeki. Dan saat SMS banking berbunyi, itu adalah rezeki. Silakan ditambah lagi makna rezeki sesuai versi masing-masing. Haha.

Jadi, ceritanya galauku kali ini berhubungan dengan kontrak kerja yang akan berakhir dalam 2 bulan lagi. Perusahaan tempat aku bekerja kalah tender dan akan diambil alih oleh perusahaan lain. Biasanya perusahaan baru akan memakai karyawan dari perusahaan lama untuk melanjutkan pekerjaan dari perusahaan induknya. Sebelumnya, aku juga sudah memasukkan lamaran di beberapa perusahaan bonafit yang lain. Sebagai karyawan swasta, kami harus pandai membaca sikon dan peluang agar tetap survive. Yang menjadi masalah, di saat yang bersamaan aku dipinang oleh 3 perusahaan, dan aku harus bisa memilih yang terbaik. Offering dari masing-masing perusahaan ada plus minusnya. Kontrak kerja akan ditandatangani 1 bulan mendatang. Itu berarti aku harus resign. Sementara itu, perusahaan lama tetap ingin memakai aku untuk pekerjaannya yang lain dengan penawaran tinggi dengan fasilitas menggiurkan, namun kontraknya singkat. Nah, seandainya aku menerima tawaran perusahaan lama berarti aku bisa kehilangan peluang di perusahaan baru yang masa kontraknya lumayan panjang. Jadinya aku dilema. Nah, saat ini galauku mulai muncul. Makin hari makin tinggi frkuensinya. Dan biasanya saat aku galau, istriku malah ketiban berkahnya. Selanjutnya, berkah itu kembali akan menjadi milikku. Bingung, ya? Sama, aku juga bingung. Hahaha.

"Mah. Keluar, yuk," ajakku pada Aina, wanita yang sudah 15 tahun kunikahi.

"Kemana, Pah?" Mata sipitnya yang seksi menatapku.

"Kemana ajalah. Yang penting keluar."

"Bawa anak-anak?"

"Berdua kamu aja. Anak-anak titip sama Mbak Narti, telepon dia suruh datang ke rumah. Ntar Papah kasih bonus."

Mbak Narti adalah pengasuh anak kami yang nomor 4. Perempuan separuh baya ini kami minta menjaga anak kami saat kami bekerja di luar dan insyaAllah ia dapat dipercaya, terbukti anak-anak suka padanya.

"Baiklah, Pah." Istriku segera menelepon Mbak Narti. ---------- Aku mengemudi mobil dengan perlahan sambil mikir mau ke mana dan mengingat-ingat apa barang yang disukai istri. Oh ya, aku segera memutar mobil menuju Mall SKA. Gampang, di sana semua ada. Setelah memarkir mobil, kugandeng tangan istriku dan mengajaknya masuk ke dalam Mall.

"Mah, mau apa aja tinggal ambil, ya. Ntar Papah yang bayarin."

Kulihat mata istriku menatap berbinar.

"Beneran, Pah? Ini tanggal tua loh. Ntar nyesal." Aina tersenyum lebar.

"Ayolah. Tawaran berlakunya cuma untuk malam ini," sahutku santai.

"Waaawww! Ini bahaya," teriak Aina lucu sambil segera menarik lenganku menuju Matahari. Ia memilih sepatu, tas dan beberapa aksesoris.

Setelah ke kasir, nominal yang keluar dari kartu debitku lumayan juga. But, i like to do it.

---------- Tiga hari berikutnya aku dipanggil oleh Bos Besar, Mr. Jhon untuk membicarakan mengenai pekerjaan. Si Bos memegang kendali penting di perusahaan tempat aku bekerja saat ini dan perusahaan baru yang menang tender. Tugasku sebagai auditor membuat Si Bos merasa sangat terkesan. Sehingga ia meminta aku untuk tetap melanjutkan pekerjaan di perusahaan sekarang dan begitu selesai akan langsung di tempatkan di perusahaan baru dengan gaji dan fasilitas yang baik. Alhamdulillah, syukurku kala itu. Aku yakin, ini adalah jawaban dari belanjaan istriku beberapa hari yang lalu. ----------

Aina, sebagai seorang istri dan seorang ibu juga merangkap sebagai PNS di salah satu instansi di kota kami. Meski memiliki penghasilan sendiri, tidak membuat aku melupakan tanggung jawab terhadapnya dan anak-anak. Nafkah lahir bathin tetap kujalani. Aku tidak pernah perhitungan dengan istri. Awal-awal pernikahan kami sempat mengalami masa krisis, tapi ya seperti itu. Setiap kali lagi seret, aku akan mengajaknya berbelanja. Paling tidak, mengajaknya makan bakso di simpang jalan dekat rumah. Itu saja sudah membuatnya tersenyum dan bahagia. Dan tidak jarang juga saat itu aku membelikannya pakaian dinas rumahan (daster-pen) yang harganya miring karena ada discon lalu kubungkus cantik dengan sekuntum bunga dan kuberikan kepadanya. Tidak disangka beberapa hari berikutnya ada saja rezekiku yang muncul entah dari siapa saja. Memang aneh tapi nyata. ---------- Saat ini, setelah kehidupan lebih baik dari sebelumnya, istriku malah makin manja. Tidak jarang, ujung-ujung bulan dia merayuku. Sambil mengelus-elus lenganku, ia akan berbisik.

"Pah, besok traktirin, yah?"

"Traktir apa, Mah?"

"Susu Si Dedek sama popoknya," ia tersenyum genit tapi aku suka.

Hmmm...susu dan popok Si Kecil harganya lumayan juga, batinku.

"Yang kemarin emangnya nggak cukup?"

"Sebenarnya cukup sih, Pah. Tapi waktu Mamah mau beli susu dan popok Si Dedek, ada teman yang mengajukan proposal infak pembangunan mesjid. Kebetulan nggak bawa uang lebih, ya Mamah pakai aja dulu jatah Si Dedek. Nah, tadi Mamah lihat stoknya tinggal sedikit, Papah aja besok yang beliin, ya?" Ia memelukku dengan manja. Modus! Aku tahu itu. Hahah.

Istriku ini memang suka bersedekah dan berinfaq. Baik itu dalam bentuk uang maupun barang. Ia juga sering pakai uang pribadinya, namun sering juga pakai bulanan dariku. Ujung-ujungnya kalau tidak cukup, dia pasti minta lagi ke aku. Dipikir suaminya ini mesin pencetak uang kali ya? Hahaha. Mungkin sebagian orang bilang istriku boros, tapi sebenarnya apa yang ia lakukan secara tidak langsung adalah pembuka pintu rezeki. Tidak ada orang yang jatuh miskin hanya karena bersedekah. Kata-katanya yang selalu mampu menghipnotisku adalah,

"Rajin-rajinlah kita bersedekah, Pah. Sesungguhnya, itulah harta kita. Yang kita simpan di tabungan atau dalam bentuk barang lainnya belum tentu jadi milik kita. Misal, kehilangan atau kebakaran. Semuanya akan habis begitu saja. Tapi kalau kita bersedekah atau berinfaq, pahalanya akan terus mengalir dan itu bisa menjadi penolong kita di akhirat kelak."

Dan benar, semakin banyak kita keluarkan harta di jalan Allah, harta itu akan semakin berkah dan terus bertambah. Dan saat seorang suami sedang galau, jangan sungkan-sungkan keluarkan untuk istri sesuai kemampuan. Saat hati istri sudah bahagia, doa yang ia panjatkan untuk suaminya akan lebih berkualitas dan lihatlah keajaibannya. Tidak percaya? Coba saja. Selamat menikmati, eh selamat mencoba.

*Sekian.🌻

Note : "Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah SWT dan satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, maka yang paling besar pahalanya adalah yang engkau belanjakan untuk istrimu."(HR. Bukhari Muslim)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaps Pak, ada doa terselip di setiap kebahagian Pak. Sukses selalu dan barakallah fiik

20 Aug
Balas

Makasi bunda..saya Ibu lhi bund

20 Aug

20 Aug

Makasih....

20 Aug

Cerita yang menarik tentunya. Sebagai istri tentu kita bahagia kalau mendapatkan perhatian dari suami. Barakallah, sukses selalu, Bunda Lili.

20 Aug
Balas

Makasi bunda.....

20 Aug



search

New Post