LILIK MASRUKHAH,M.Pd

Lilik Masrukhah adalah salah satu guru bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Wonoayu,tepatnya sebagai ketua tim Literasi di SMP N 2 Wonoayusejak thn 2017.Menulis bagin...

Selengkapnya
Navigasi Web
SALING ASAH, ASIH, DAN ASUH

SALING ASAH, ASIH, DAN ASUH

SALING ASAH, ASIH, DAN ASUH

DALAM WADAH GBL TO SGM 2

Tiga Nilai filosofis ini tertuang dalam terma yang sering muncul dan dipopulerkan di kalangan masyarakat “ asah, asih dan asuh”. Ketiga terminologi ini merupakan ruh dalam pengembangan kehidupan masyarakat. kehidupan dalam masyarakat senantiasa mengedepankan nilai kebersamaan, yakni maju bersama dalam intelektualitas ( asah), kekuatan kasih sayang yang senantiasa diciptakan dalam segala bentuk hubungan individu satu sama lain ( asih), dan sikap mengayomi satu sama lain sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam menciptakan harmonisasi hidup (asuh). Karakter inilah yang kami jalin dalam wadah GBL TO SGM 2(Gerakan Budaya Literasi menuju Sidoarjo Gemar Membaca Menulis ).Satu buku telah kami terbitkn dengan Judul" URGENSI LITERASI KESEHATAN di masa Pandemi Covid 19.

Menulis Rutin untuk semua anggota GBL TO SGM 2 adalah program yg di gagas oleh Bpk Dr.Tirto Adi, M.Pd , selaku koordinator GBL dikab.Sidoarjo. Para literator kabupaten Sidoarjo telah mendapatkan Tambang Emas unt terus berkarya dan menggeliatkan Literasi.Tiga Filosofi Asah ,asih dan Asuh yang kami Aplikasikan diantara para Anggota. Beragam Karakter yang kami tumbuhkn sebagai TIM PENGGERAK LITERASI di kab.Sidoarjo. Filosofi rumongso bisa dan bisa rumongso yang ditanamkan juga menambah Kelanggengan kami dalam membudayakan membaca dan menulis. Filosofi seperti inilah yang Singkat tapi penuh makna dalam filosofi kehidupan sehingga bisa memotivasi para anggota unt tetap eksis berkarya.

Filosofi Pertama, “Asah” merupakan kata yang menunjukkan satu kegiatan memperuncing alat, mempertajam atau menghaluskan sesuatu. Secara terminologi, Asah adalah saling mencerahkan pengetahuan, berbagi informasi, dan berbagi ilmu. Dalam konteks , kegiatan saling asah bisa dijadikan sebagai suatu pendekatan dalam komunikasi yang dilakukan supaya terjadinya komunikasi dengan baik. Sifat saling berbagi ilmu dan pengetahuan yang dilakukan akan menghasilkan pemahaman yang lebih cepat di masyarakat sehingga akan tercipta kondisi yang kondusif.

Selain itu, Asah memiliki makna filosofis bahwa memiliki pengetahuan tidak cukup untuk diri sendiri saja. Hal ini selaras dengan pesan agama bahwa ilmu yang tidak diamalkan atau dibagi kepada yang lain ibarat pohon tak berbuah, karena ilmu akan bertahan lebih lama dalam pemahamannya. Jika seorang berilmu baik itu pemimpin ataupun tokoh masyarakat berani untuk berbagi kepada siapapun yang membutuhkannya, maka akan terjadi proses edukasi dalam kehidupan bermasyarakat dan akan tercipta masyarakat yang cerdas dan pintar ( good and smart citizenshif ). Hal ini merupakan pengejawantahan dari amanat pembukaan Undang-undang Dasar alinea ke IV bahwa tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Apabila konsep ini dijalankan dengan baik dan benar maka akan tercipta masyarakat madani ( civil society ).

Kedua, “ Asih” merupakan satu sikap saling sayang-menyayangi. Membangun kasih sayang antar sesama merupakan satu sikap luhur yang diajarkan oleh nenek moyang dan para founding father kita sejak dulu. Melalui terminologi Asih ini penulis berasumsi bisa menyatukan hati antar sesama bagaimana proses kehidupan dapat dilaksanakan dengan sikap saling menyayangi. Dalam konteks, Asih bermakna bahwa sebuah sistem yang sukses bila ditopang dengan kekuatan kasih sayang yang tulus oleh para pemimpin terhadap rakyatnya maka akan timbul proses cinta tanah air ( nasionalisme ) dalam kehidupan bermasyarakat. Istilah nasionalisme merupakan peristilahan lain yang sebenarnya orang telah jauh memiliki falsafah itu sebelum teori-teori baru itu ada.

Kebijakan maupun kepemimpinan dalam GBL yang senantiasa mengedepankan konsep kasih sayang dalam melakukan prosesnya akan menghasilkan satu add values bagi anggotanya. Add values itu merupakan kebermaknaan kepemimpinan yang telah memanusiakan manusia atau kepemimpinan yang humanis, karena dalam setiap pengambilan keputusan para pemangku kebijakan akan mengedepankan kepentingan dan kemajuan bersama . Hal inilah yang menaungi kami dari Tim GBL TO SGM 2.

Suatu kepemimpinan tidak akan memiliki arti apapun jika di dalamnya tidak didasarkan kepada nilai-nilai humanisme, karena nilai-nilai humanisme lah yang akan membentuk kehidupan yang baik itu, dan dengan konsep kepemimpinan berbasis kasih sayang ( asih) itu maka akan tercipta kondisi yang stabil.

Ketiga Filosofi Asuh. Dimana Asuh merupakan sikap saling mengayomi antar sesama, saling menjaga kehormatan, saling menjaga harga diri dan martabat. Asuh dalam konteks bermakna bahwa tanggungjawab antar Anggota TIM adalah menghantarkannya ke arah yang lebih dewasa dalam berfikir, berucap, dan bertindak. Filosofi Asuh juga dapat bermakna pembimbing, pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan dalam firum GBL TO SGM 2 demi mensukseskan Budaya Literasi di kab.Sidoarjo.

Semoga Buku Urgensi Literasi kesehatan di masa pandemi covid, bisa bermanfaat unt Masyarakat Sidoarjo pada kususnya, dan Masyarakat indonesia pada umumnya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget

31 Dec
Balas

Slmt dtng bunda Lilik . Good berkolaborasi Kaliyan pemangku literasi kab Sidoarjo .slm hbt berkarya bunda .aamin.

31 Dec
Balas



search

New Post