Palestina, negeri para nabi. Di bawah naungan Islam, pernah hidup dengan damai dan berdampingan tiga agama samawi di negeri ini. Umat Islam, yahudi dan nasrani bisa beribadah dengan tenang di negeri ini. Namun, kedamaian ini terkoyak dan hancur sejak pendudukan Israel 1948.

Sebagai umat Islam, tentu kita akan merasa peduli terhadap penderitaan saudara kita di Palestina. Terdapat sebuah rencana strategis yang ditawarkan oleh saudara muslim kita yang patut kita cermati untuk membebaskan Palestina dari penjajahan zionis israel. Rencana strategis tersebut dijabarkan dalam beberapa langkah sebagai berikut:

1) Segera putuskan segala bentuk perjanjian damai dengan entitas zionis dan keluarkan perwakilan mereka dari negeri – negeri muslim;

2) Hentikan segala bentuk kerjasama intelijen, akses air dan ruang udara dengan entitas zionis yang dilakukan oleh negeri – negeri muslim;

3) Hentikan semua suplai minyak ke entitas zionis dari semua negeri – negeri muslim;

4) Akhiri semua bentuk kerjasama termasuk kerjasama perdagangan dan kebudayaan dengan entitas zionis;

5) Perkuat blokade di wilayah mediterania timur dan teluk aqaba untuk mencegah persenjataan sampai kepada pasukan zionis;

6) Bekerjasama dengan Pakistan untuk memobilisasi dan menyebarkan senjata nuklir ke wilayah Palestina untuk menghalangi agar zionis tidak sampai berfikir untuk menggunakan senjata nuklir untuk upaya genosidanya;

7) Buka perbatasan negeri – negeri muslim di sekitar Palestina agar militer muslim bisa mengepung entitas zionis;

8) Pisahkan semua ekspor ke pasar internasional dari dolar;

9) Umat Islam yang ada di dunia harus melakukan pertemuan secepatnya dan mengeksplorasi berbagai pilihan geopolitik untuk mendesak Amerika agar memilih antara melindungi entitas zionis, eropa atau negara – negara di Asia Pasifik;

10) Hentikan pengakuan terhadap hukum internasional yang membuat Barat melakukan berbagai serangan sesuka hati.

Rencana strategis di atas, disusun secara komprehensip untuk membebaskan Palestina dari penjajahan zionis. Akan tetapi, kunci rencana strategis tersebut tentu terletak pada persatuan umat islam yang ada di seluruh dunia. Tanpa adanya persatuan, rencana strategis tersebut tidak akan berjalan. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi umat ini untuk mendapatkan kemenangan.

Wallahua’alam bish showab