Lili Priyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ramadan 4 DEWI SRI MENJERIT
Ramadan 4: DEWI SRI MENJERIT

Ramadan 4 DEWI SRI MENJERIT

DEWI SRI MENJERIT

Karya Lili Priyani

Berbaris mengular dengan peluh tak terseka

Sandang seadanya dengan corak acak absurd simetris

Berbaur dalam pikuk

Berfokus pada desak

Satu tuju satu pikir

Onggok ambung

Bandela menggunung bak sekat amuk tsunami

Goni menimbun pundi-pundi bak jajar tahan bandang

Nanar netra menusuk hingga menguak isi

Sasar kedalaman sak yang ingin diraih

Bertih putih menjadi primadona

Tak terkalahkan di katulistiwa

Meski kudapan menjajal lambung

Tak terhitung jika suap tak berbulir

Tak tertuntaskan jika belum menyantap nasi

Tak kenyang jika belum terhidang sepiring

Tak kuat jika belum menikmati secentong punar

Kenyataannya:

Butir putih itu masih primer

Dan kini

Atas dasar kebijakan

Atau apalah

Sulit diterima logika

Mungkin ini permainan politik

Mungkin ini permainan penguasa

Mungkin ini peralihan isu

Mungkin ini intervensi

Mungkin dan mungkin lainnya

Begitu sukar diurai

Begitu pelik

Selit belit menguak alasan

Nyata

Meroket harga

Melambung bilang

Melangit rupiah

Susah didapat

Elusif dicari

Dewi Sri menjerit

Melolong di bumi nan gemah ripah loh jinawi

Meraung di negeri lumbung padi

Miris

!

(Jababeka, Ramadan 4; 15 Maret 2024)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post