Lilis Lisnawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kukira

Aku bertemu dengannya tanpa sengaja.Toko buku yang berada di sudut kota jadi tempat pertama kali kita jumpa.Aku lihat tanpa sengaja kau dengan kaos putih dan celana pendek selutut sibuk mencari novel .Aku hanya melihat sepintas tapi ada sesuatu yang menarik dari kesederhanannya.Iah bagiku dia menarik.

Aku menyusuri etalse bagian buku novel.Aku mencari novel dari penulis kesayanganku.Terlihat dia menghampiriku .Debar jantungku tak menentu.Aku kira dia akan menghampiriku untuk berkenalan denganku.GR sendiri jadinya.

Tangannya tanpa permisi meraih buku novel kegemaranku.Ternyata dia sama denganku .Menyukai novel dari penulis idolaku.Terlihat dia melirik buku yang aku pegang .Senyum manis mengembang dari ujung bibirnya.Aku ikut tersenyum ga jelas.

Itulah awal kita bertemu.Pertemuan kedua ketiga dan seterusnya menjadi rutinitas kita di toko buku sudut kota itu.Kita habiskan dengan memilih dan membaca novel dari penulis idola.Memiliki banyak kesamaan membuat kita selalu berwarna.Berburu novel baru dari penulis novel idola menjadi hal seru yang membuat kita selalu tertawa bersama .

Sering kali kita habiskan waktu bersama hanya sekedar duduk di pojokan membaca novel dengan judul yang sama.Kita akan berhenti bila petugas toko melirik dan memberikan kode agar kami segera memilih buku untuk dibeli.Kami sering bergiliran membelinya .Minggu ini aku yang beli buku dan minggu depan kamu yang membeli buku.Dan kita sering kali tukeran buku .Sederhana tapi berkesan bagiku.Aku merasa hatiku sudah terikat dengan kebersamaan ini.

Sore itu langit mendung.Tapi aku paksakan untuk menemuimu di toko buku langganan kita.Tiba di toko buku hujan turun derasnya.Aku sambil menunggumu sibuk membaca bagian sampul belakang novel dari penukis yang sedang naik daun.Sudah beberapa buku aku baca tapi kamu tak kunjung tiba.Waktu berjalan seiring hujan mengguyur bumi.Ternyata kamu tak kunjung tiba.Aku coba hubungi gawaimu tak ada jawaban .Dengan hati bertanya-tanya dan kecewa ,aku melangkah pergi membawa beribu tanda tanya.

Ternyata kekecewaanku itu bukan yang pertama.Minggu demi minggu kamu tak tampak lagi di toko buku itu.Aku kira kebersamaan dan tawa kita akan menjadikan aku dan kamu jadi kita.Ternyata semuanya sirna.Jejakmu tak terlihat lagi.Sirna membawa kecewa di hati.

Kukira kebersamaan selama ini memiliki kesan mendalam bagimu.Ternyata aku keliru.Ku kira aku bisa melangkah bersama denganku ternyata kau biarkan aku melangkah tanpa kepastian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post