Sarah tak menuntut Abian memahami semua maunya. Sarah juga tak menuntut A sampai Z. Sarah hanya meminta satu pengertian bahwa Sarah manusia yang ingin diakui keberadaannya di sisinya.

Pagi itu udara sejuk memasuki rongga dadanya. Kesejukanya ternyata tak bisa menggantikan dadanya yang sesak menahan segala rasa. Rasa kecewa, sedih, dan marah menguasai hati dan pikiranya.

Sarah tak mengerti apa yang lakukan Abian selama ini mengenyampingkan dan meremehkan harga dirinya sebagai manusia yang punya hak mencari kebahagiaan.

Sarah tak mengerti arti cinta dari Abian kepadanya. Sarah juga tak memahami wujud kasih Abian padanya. Sarah tak mengerti apa arti pengorbanan. Yang Sarah tahu hanya satu pengorbanan seorang istri demi kelangengan rumah tangganya.

Semua yang Sarah lakukan dimata Abian salah. Layak dicurigain dan layak dimata-matain. Belenggu hati dan raganya membuat Sarah ingin lari ke dunia lain. Dunia yang tak mengenal Abian. Dunia yang mengerti bahwa Sarah ada sebagai wanita yang ingin dimengerti.

Memang wujud cinta tak jelas rasanya. Kadang cinta seseorang malah membuat sengsara. Kadang wujud cinta berubah membelunggu dan mencampakan ke dasar kehampaan yang perlahan mengambil rasa dan kasih sisakan sebongkah raga dan jiwa dan hilang rasa.

Satu yang Sarah pahami bahwa cinta Abian adalah wujud keegoisan sang penguasa kepada hati yang rapuh.