Tertidur

Oleh Lilis Sumarni

Semalaman suara musik dari tempat hiburan malam mengganggu telingaku. Bukannya tidak bisa istirahat tapi beberapa tulisanku terbengkalai. Karena aku tidak bisa fokus menulis dalam keadaan berisik. Ingin rasanya aku menegurnya dan mengobrak- ngabrik orang-orang yang sedang bersenang-senang. Tapi aku sadar akan adanya saling toleransi, saling menghargai dan saling-saling lainya. Maka kubiarkan suara musik itu mengusikgendang telingaku sampai tuntas.

Malam semakin larut, selain suara musik telingaku terusik juga oleh lolongan anjing didepan rumahku. Sepertinya anjingpun merasa terganggu oleh alunan musik yang kian malam semakin meramai. Aku bangun mau mengehentikan suara gonggongan anjing. Tapi hewan penggonggong itu rupanya tidak mau menghentikan suaranya. Aku memejamkan mata dan menutup telinga agar aku bisa tertidur. Seiring berhentinya musik maka berhenti pula gonggongan anjing. Aku pikir mungkin anjing juga sudah tertidur pulas.

Esok harinya aku kesiangan untuk melakukan sholat subuh. Mungkin tidurku terlalu larut sehingga aku kesiangan. Kubuka gordeng rumahku, terlihat seekor anjing tertidur pulas di depan rumahku. Setelah siap menyiapkan keperluan kantorku, aku bergegas menghampiri mobil yang sudah terparkir di teras rumahku. Seekor anjing masih tertidur menghalangi mobilku. Aku meminta bantuan suamiku untuk membangunkanya tapi suamiku tersontak kaget ternyata anjing itu sudah tertidur untuk selama -lamanya.

Tamat