Detak yang Diabaikan
Denting jam telah berdetak
Ingatkan waktu tuk bersua
Namun
Tatap tertunda, doa terhambat
Demi indahnya angan dunia yang fana
//
Denting jam kembali berdetak
Kaki masih tak henti menapak
Tangan masih mengepak
dan
Janji bersua, tertunda jadi biasa di elak
//
Denting jam masih berdetak
Sibukpun kian bertambah
Lelah kian mendera
Tak ingat lagi tuk bersua
Tubuh pucat, kaku, bisu tak berdetak
Janji bersua tak sanggup terelak
Namun
Denting jam masih berdetak
dan akan terus berdetak
//
Padang, 17 Februari 2021
Tagur hari ke-7
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siap..semangat bunda lily..sukses selalu
Terimakasih bunda yenti.sukses juga buat bunda yenti
Keren bunda puisinya. Jam selalu berdetak. Salamnnsukses bunda.
Terimakasih bunda. Sukses juga buat bunda Jasmi
Good. Jam tak henti berdetak. Smg. Langkah kita tak berhenti berdetak . Tuk maju melangkah .
Terimkasih telah mampir sahabat penaku