Tanda yang Diabaikan
NikmatMu begitu indah terasa
Aliran RahmatMU tiada henti
Namun
syukur kami, masih hitungan jari
Ujian yang Engkau timpakan
Membuat syukur kadang makin menjauh
Air yang menyejukkan berubah jadi genangan bencana
Gunung yang indah, memuntahkan lahar dan larva
Tanah bagai mulut yang mengaga, menelan semua yang ada
Bumi bergoncang hebat, bagai lepas dari pasak
Hentakan stunami, menghantam, menerjang,
meratakan semua.
Meninggalkan ratap,
menyisakan pilu, membingkaikan kesedihan
Pedih untuk dikenang,
pahit untuk dirasakan
//
Ya Allah, sudah sekian dahsyatnya murka yang engkau perlihatkan
Dosa tak jua tersadarkan
Khilaf tak berhenti terucap
Nakhoda tetap berputar di tengah kesesatan
Layar masih terkembang di lautan kebathilan
Di tengah kisah yang makin tersamar,
tanda diabaikan, tak jua diindahkan
//
Ampuni kami ya Allah
Bisikkan selalu ke telinga kami
“Maka nimat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Ajari kami untuk selalu bersyukur ya Allah
Biar kami bisa memaknai,
semua tanda yang Engkau beri
//
Padang, 15 Februari 2021
Tagur hari ke-5 setelah remidi ke-3
semoga tetap semangat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kita bisa memaknai. Keren banget Bun. Semoga sehat selalu aamiin
Terimakasih bunda Inah. Doa yg sama buat bunda
Mantab dahsyat dan hangat... Sukses ibuk
Terimakasih Pak Barid. Sukses juga buat Pak Barid
Puisinya keren bunda. Salam kenal dan salam literasi
Terimakasih bunda Sitti. Salam balik bunda