Terpasung di Alam Bebas
Belum sempat sinar mentari menyentuh bumi
Kakinya dengan angkuh telah berlari,
Menyusur celah tersembunyi
Menggali dan menggali
//
Rembulan telah mengalahkan mentari
Pertanda jeda buat diri
Tapi…
tak jua berhenti
Ego mengalahkan hati
Menatap sebuah persegi
Yang disanjung terlalu tinggi
//
Mentari dan rembulan telah silih berganti
Namun dia tak jua berhenti
Walau anjungan telah tinggi
Masih berharap segeggam lagi
Walau terseok tuk berdiri
Masih jua tak peduli
merasa dunia hanya untuk hari ini
tetap mencari dan mencari
lagi dan lagi
terkadang tanpa harga diri
//
Padang, 27 Februari 2021
Tagur hari ke-17
Ket:
gambar di ambil dari https://www.kompasiana.com/sangpengelana/55004351813311971ffa7455/celoteh-tentang-kaki-rantai-dan-gandulan-bola-besinya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang dalam dan sangat sarat makna dik. Sukses selalu
Makasih un. Sukses juga buat uni
Puisi yg menawan, Bu. Gambaran kita yg sering lupa waktu. Mencari dan mencari... Salam sukses, Bu.
Terimakasih bunda cicik. Sukses juga buat bunda
Luar biasa goresanmu Sang pujangga ku goresan pena yang selalu kutunggu setiap hari
Astagfirulloh...puisi muhasabah diri yang indah.salam semangat bunda lily
Terimakasih bunda Yenti nan cantik. Salam balik buat bunda
Puisi yang sarat makna yang dalam tentang kehidupan yang kita jalani. Sukses slalu
Terimakasih hunda Siti. sukses juga buat bunda