Titian Kasih Ibu yang Tak Pernah Lapuk
Ibu, tak pernah habis pujian yang bisa dilabuhkan buat sosok tangguh ini. Saat marahpun, tak pernah timbul rasa benci dari anak-anakmu. Kami yakin pasti ada kelembutan dan kasih sayang dalam setiap amarahmu. Tidak ada waktu terlewati tanpa memikirkan kami, anak-anakmu. Bahkan tidurmu pun selalu terganggu demi kenyamanana tidur kami.
Ketabahan dalam menghadapi cobaan hidup, semakin teruji ketika ayah kembali keharibaan Ilahi. Peran sebagai ibu rumah tangga bertambah dengan tanggung jawab baru sebagai kepala keluarga. Walaupun saat itu biduk rumah tangga baru aku lalui, namun belum sanggup mencukupi semua keperluanmu dan saudara saudaraku. Apalagi saat itu, dua saudaraku masih berstatus mahasiswa. Adik yang bungsupun, tak lama lagi juga akan lulus SMA. Namun, rona kesedihan tidak pernah engkau perlihatkan kepada kami.
Allah memang maha adil. Disaat kesulitan ekonomi, tawaran menjadi ibu asuh di sebuah panti asuahan pun datang. Setelah berdiskusi dengan kami, akhirnya engkau memutuskan untuk menerima pekerjaan tersebut.. Di panti asuhan ini, tebaran kasihmu semakin tersemaikan. Menghadapi puluhan anak-anak panti dari usia SD sampai SMA, tidak membuat kasihmu beralih dari kami. Bahkan setelah engkau tidak lagi mengabdi di panti tersebut, kami bersaing dengan anak-anak panti dalam memperebutkan perhatianmu.
Saat lebaran datang, kami harus bergerak cepat mengucapkan maaf lahir batin kepadamu. Betapa malunya kami jika kalah cepat dari anak asuhmu yang sudah antri menelpon sejak pagi. Aku pernah kalah bersaing dengan mereka. Saat itu, salah seorang dari anak asuhmu datang membelikan HP android. Betapa malunya kami, karena bagi kami semua itu masih dalam tahap perencanaan. Melihat ketulusan kasih anak asuhmu, kami sangat malu karena belum bisa membahagiakanmu, bahkan masih ada menggoreskan luka di hatimu. Melihat air matamu mengalir saat anak asuhmu menelpon mengucapkan rindu, betapa berdosanya kami jika jarang menelponmu.
Ibu, sekarang engkau sudah tinggal bersamaku. Belum sempat aku memberikan kebahagian kepadamu, aku bahkan menambah beban kerjamu. Menitipkan anak-anakku padamu saat bekerja, membuat kerjamu tak pernah usai. Ucapan dan tekadmu dalam membesarkan cucu-cucumu tanpa campur tangan orang lain, membuat aku semakin merepotkanmu. Namun senyum tulusmu selalu terbentang buat kami.
Ibu, kesuksesan perjalanan karirku tak lepas dari doa dan kehadiranmu. Keberadaanmu bersama anak-anakku, membuat aku tenang saat jauh dari mereka. Bahkan, dibandingkan dengan aku, anak-anakku lebih takut jauh darimu. Namun aku tak pernah mempermasalahkan semua itu. Bahkan aku bersyukur karena anak-anakku berada di tangan guru terbaik sepanjang masa. Guru yang telah terbukti berhasil mengantarkan kesuksesan bagi aku dan saudara saudaraku.
Ibu, aku tahu, sudah begitu banyak pengorbananmu padaku dan pada saudara-saudaraku. Walau engkau tak pernah meminta tetapi aku tahu, apa yang telah aku dan saudara-saudaraku berikan padamu, belum sebanding dengan pengorbananmu selama ini. Terimakasih
ya Allah, Engkau telah menghadirkan malaikat terbaik untukku. Dalam setiap desahan nafas ibuku, berikanlah rahmat yang terbaik untuknya. Ampuni kami ya Allah telah meneteskan air mata bagi perempuan yang menumpahkan darahnya dalam menghadirkan aku ke dunia ini. Lindungi dia dalam setiap langkahnya, Sehatkanlah raganya yang telah mulai rapuh, dan berilah aku kesempatan menabur pahala selama bersamanya. Terimakasih ibu, titian kasihmu tak pernah lapuk buat anak-anak dan cucu-cucumu.
Padang, 16 Februari 2021
Tagur hari ke-6
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang menyentuh Bun, betapa tulus kasih ibu. Salam sukses selalu.
Terimakasih bunda Hunaifah. Sukses juga buat bunda
Tulisan yang menyentuh Bun, betapa tulus kasih ibu. Salam sukses selalu.
Tulisan yang menyentuh Bun, betapa tulus kasih ibu. Salam sukses selalu.
Ulasan informatif Bunda.Ibu adalah segalanya. Sukses selalu Bunda.
Terimakasih bunda Jasmi Roza. Sukses juga buat bunda
Mantab bu ulasannya. Slam kenal,
Terimakasih bunda.
Ulasannya mantap bunda. Sukses slalu
Terimakasih bunda Sitti