#Tantangan Hari Ke-5 #TantanganGurusiana TEMAN-TEMAN BARUKU
Kali ini aku akan bercerita tentang teman-teman baruku. Siapapun mungkin pernah merasakan senangnya punya baju baru. Tak usah bandingkan rasa senangnya aku memiliki teman baru karena pasti lebih dari sekedar punya baju baru rasanya. Bagi kalian yang pernah sekolah dari SD SMP SMA ataupun sampai kuliah, tentu pernah melewatkan satu moment yang bernama “hari pertama sekolah”. Begitulah yang kualami lagi saat ini setelah sekian lama tidak merasakannya sejak meninggalkan masa S1 dua puluh tahun yang lalu. Bila selama ini aku menjadi guru yang bertugas mengajar maka kini aku duduk di bangku sebagai pembelajar yang mendapat sebutan mahasiswa. Hal yang paling utama dari penemuan suasana baru ini adalah aku senang memiliki teman teman baru di kelasku yang baru.
Baiklah kupaparkan lebih lanjut ya tentang teman-teman baruku. Walau tak akan kusebutkan satu persatu namanya tapi akan kugambarkan bagaimana kesan awal aku bertemu mereka. Teman teman sekelasku kebanyakan yang fresh graduate dari S1 langsung melanjutkan S2. Terbayang olehku betapa keilmuan mereka masih segar sesuai namanya fresh graduate. Betapa ciut nyaliku saat kubayangkan betapa jauhnya jarak tempuhku meninggalkan S1 dibandingkan mereka. Dua puluh tahun entah apa kabarnya sang teori BK di memoriku walau selama itu aku katanya selalu mengaplikasikan dalam praktek sehari-hari di sekolah.
Perubahan zaman dan pergantian berbagai kebijakan kurikulum pendidikan dalam masa dua puluh tahun bisa saja mengandung banyak perbedaan dengan ilmu BK yang kekinian. Tak ada yang bisa kuperbuat selain mengucap rasa syukur bahwa aku punya kesempatan bisa menjadi teman dari teman-teman baruku. Rasa syukur itu lah yang kemudian kujadikan bekal awal membangun rasa percaya diriku dalam menempuh perkuliahan ini.
Selain tentang fresh graduate, hal-hal yang kuketahui dari perkenalanku dengan mereka adalah bahwa mereka berasal dari berbagai jurusan di S1 nya tidak hanya dari BK saja. Jujur aku salut sama mereka yang bukan dari S1 BK tapi bisa dan mau melanjukan di S2 BK. Aku saja yang dari BK merasa gentar apalagi andai aku bukan dari BK. Ah barangkali itu karena nyaliku aja yang di bawah rata-rata. Sedangkan nyali mereka mungkin saja sekuat wonder woman hehehe ….Yang jelas aku benar-benar bangga merasakan minat dan semangat mereka. Pokoknya hebat lah teman-teman baruku itu.
Kekagumanku tak kalah seru saat ku berkenalan ternyata mereka ada juga yang sudah berkeluarga dan sudah bekerja sebagai guru sepertiku tapi berasal dari luar kota. Wow betapa takjubnya aku dengan perjuangan mereka menempuh jarak yang jauh selalu pulang pergi ke kampus dari kota tempat keluarga mereka berada. Sepertinya perjuanganku bermotor ria tidak ada apa-apanya dengan perjuangan mereka. Ada diantara mereka yang kost di sekitar kampus karena jadwal kuliah sehari penuh tidak memungkinkan untuk pulang pergi ke luar kota.
Begitulah gambaran teman-teman kelasku beraneka ragam layaknya bhineka tunggal ika. Perbedaan-perbedaan yang menyatukan kami dalam canda tawa seolah tidak menggambarkan kelas kami sebagai kelas berat yang belajar keilmuan S2 . Aku pun terbawa suasana menikmati keceriaan jiwa muda mereka. Sebagai tanda bahwa kelas kami ceria, berjiwa muda, milenial dan kekinian, pada suatu hari kami sempatkan secara sengaja berburu selpi bersama berlatarkan gedung partere yang menjadi icon Universitas Pendidikan Indonesia. Aku jadi berpikir kami berfoto di sana layaknya pre wedding sebagai bahan cerita kami before wisuda dan kelak kami pun akan berfoto lagi after wisuda hehehe ….Pokoknya ingin ada yang mengakui lah bahwa kami pernah kuliah di UPI tercinta ini, sebagai tanda kenangan dan bukti fisik saat kami sudah lulus dan meninggalkan kampus kelak secepatnya.
O ya kalau dihitung usiaku ini sekitar dua kali lipat dari teman-teman baruku. Jadi mereka pantasnya kuanggap anakku sebagaimana mereka cerita bahwa ibu mereka pun ada yang menjadi guru sepertiku dan usianya tidak jauh beda dengan usiaku. Entah karena kebiasaanku dipanggil ibu oleh anak-anakku di rumah dan oleh siswa-siswaku di sekolah, atau karena perbedaan usiaku tadi, jadinya aku pun tetap membiarkan panggilan namaku diawali dengan kata ibu yaitu ibu lina atau bu lina. Jika sesama sebayanya mereka saling memanggil nama maka kalau sesama emak ada yang saling menyebut teteh atau euceu. Sedangkan aku sendiri ada kalanya memanggil mereka dengan sebutan neng, misal neng melda atau neng reva tapi sering seringnya tetap memanggil nama sebagai tanda jalinan keakraban.
Itulah sekelumit cerita tentang teman-teman baruku, kapan kapan kuceritakan lagi tentang keistimewaan mereka yang membuatku salut dan merasa beruntung mengenal mereka. Pasti ada maksud baik Allah mempertemukanku dengan teman-teman baruku di sini. Pertemuanku dengan mereka menambah jam terbangku dalam dunia pertemanan kali ini. Tentunya kini menambah grup baru WA di handphoneku. Aku senang walau sudah emak emak tapi temen gaulnya bisa lintas angkatan dengan neng neng syantiik dan akang mas uda ganteng sholeh dan kasep generasi milenial kekinian. Keren kan emak yang satu ini? Yang pasti jangan kupas masalah keriput sama kinclong ya, udah jelas emak kalah atuh pleaseee…hehehe…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, gaul dengsn yang muda bikin awet muda yah Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Masih bangun juga
Haha... iya tapi otaknya ga kebawa muda gimana donk
Mantap
terimakasih ...
Keren Bu ,salam kenal sehat dan sukses selalu .Semoga ilmu yang didapat bisa diaplikasikan buat anak didik
Salam kenal kembali ,,,terimakasih doanya