LINDA WINDI ISMIATI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MEDIA VIDEO PADA ANAK KELOMPOK B TK YAPIS AGATS

LAPORAN HASIL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

“MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MEDIA VIDEO PADA ANAK KELOMPOK B TK YAPIS AGATS

KABUPATEN ASMAT”

SEMESTER I TAHUN AJARAN 2022/ 2023

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bercerita pada anak di TK Yapis Agats Kabupaten Asmat dengan menggunakan media video. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian adalah anak kelompok B TK Yapis Agats Kabupaten Asmat yang berjumlah 10 anak. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan bercerita anak yakni pada siklus I terdapat anak dengan kriteria mulai berkembang (MB) sebanyak 70% dan berkembang baik (BBk) sebanyak 30%. Kemudian terjadi peningkatan pada siklus II yakni anak dengan kriteria berkembang baik (BBk) menjadi 30% dan berkembang sangat baik (BSB) menjadi 70%. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa media video dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak kelompok B TK Yapis Agats Kabupaten Asmat Tahun Ajaran 2022/ 2023.

Kata Kunci : Kemampuan bercerita, media video.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa anak usia dini yang sering disebut dengan masa keemasan (Golden Age) adalah merupakan periode yang sensitif, anak dengan mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Pada masa ini diperlukan perhatian yang sangat serius karena stimulus ini akan memberikan pengaruh pada perkembangan otak dan dan kemampuan akademiknya pada masa yang akan datang (Widiasih & Pujiah, 2020).

Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda-beda pada tiap tingkatan usianya. Dalam Permendiknas no. 137 mencantumkan poin standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak. Salah satunya adalah pada perkembangan aspek Bahasa. Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi baik lisan, tertulis maupun isyarat yang berdasar pada sebuah sistem simbol. Dengan bahasa Perkembangan kosakata yang mereka miliki akan berkembang dengan cepat.

Salah satu bentuk perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari perkembangan kemampuan berceritanya. Dalam kurikulum berbasis bermain, bercerita dapat memberikan contoh yang bagus bagi anak karena didalam bercerita anak terlibat langsung dan secara bebas mengungkapkan apa yang ada didalam pikirannya. Dengan bercerita dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak.

Jika didukung oleh guru dan orang tua maka anak akan dapat meningkatkan kemampuan berceritanya. Media yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan bercerita pun harus dapat menunjang perkembangan kemampuan bercerita anak dengan baik. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan bercerita anak adalah dengan media video.

Media video animasi ini dapat meningkatkan kemampuan menyimak (Listening Skill) anak. Menyimak merupakan keterampilan paling awal sebelum anak bisa berbicara, membaca dan menulis. Dari kegiatan menyimak (Listening Skill) anak akan terlatih menjadi penyimak yang kritis dan kreatif. Oleh sebab itu guru dituntut harus mampu menciptakan kegiatan belajar yang aktif dan mampu mendorong aktivitas dalam meningkatkan kemampuan Listening Skill anak dalam proses pembelajaran(Ariani et al., 2021).

Anak dapat bercerita dengan menggunakan media maupun bercerita menurut pengalaman-pengalaman pribadi anak. Namun akan lebih baik jika mereka didukung dengan media karena dengan media akan membantu imajinasi anak untuk memahami isi cerita. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Isbell (2002) bahwa dengan media ketika anak bercerita anak dapat membangun kosakata yang lebih kompleks dan semakin meningkatkan pemahaman mereka saat sering terpapar cerita melalui gambar-gambar yang dilihatnya (Rizqiyani & Azizah, 2018).

Pada kenyataan yang terjadi pada anak usia pra sekolah (5-6 tahun) masih terdapat anak yang belum bisa bercerita dengan sendirinya. Bagi anak-anak kegiatan bercerita adalah suatu kegiatan yang kurang menarik lagi karena mereka merasa bosan dengan pembelajaran yang diberikan guru. Banyak guru yang masih menggunakan metode-metode lama dalam mengembangkan kemampuan bercerita anak. Misalnya mereka bercerita dengan metode berceramah, membacakan buku cerita kemudian anak-anak menyimaknya sehingga hal tersebut membuat anak menjadi cepat bosan.

Banyak media yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan bercerita anak salah satunya adalah dengan media video. Penggunaan media video untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak menjadi solusi dalam penelitian ini. Video animasi dalam pembelajaran akan lebih menarik untuk digunakan. Anak-anak akan lebih tertarik karena dalam video ditampilkan gambar dan suara. Tentunya dengan semakin beragamnya film anak-anak ataupun film-film animasi yang lucu dan menarik akan menambah daya tarik anak untuk menonton dan secara tidak langsung menyimak apa isi cerita dalam film yang diputarkan oleh ibu guru.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang muncul diantaranya :

1) Kemampuan bercerita anak yang belum berkembang dengan baik.

2) Penggunaan media pembelajaran yang tidak menarik minat belajar peserta didik.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan rumusan masalahnya yaitu :

1) Bagaimana memanfaatkan media video sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan bercerita pada anak kelompok B di TK Yapis Agats?

2) Bagaimana peningkatan kemampuan bercerita melalui penggunaan media video pada anak kelompok B di TK Yapis Agats?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini adalah untuk :

1) Mengetahui bagaimana memanfaatkan media video dalam meningkatkan kemampuan bercerita pada anak kelompok B di TK Yapis Agats Kabupaten Asmat.

2) Mengetahui peningkatan kemampuan bercerita melalui pemanfaatan media video pada anak kelompok B di TK Yapis Agats Kabupaten Asmat.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1) Untuk anak

Anak dapat mengembangkan kemampuan bercerita dengan cara yang menyenangkan

2) Untuk guru

Guru semakin terampil dalam mengembangkan kemampuan bercerita peserta didik.

3) Untuk sekolah

Sekolah semakin maju dan berkembang karena memiliki guru-guru yang cakap dan terampil.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kemampuan Bercerita Anak Usia 5-6 Tahun

Bercerita merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir anak. Bercerita adalah menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga pikiran atau ide yang disampaikan dapat dipahami secara baik oleh orang lain. Dengan bercerita dapat membangun hubungan mental, emosional, antara satu individu dengan individu yang lain. Dengan bercerita dapat mengembangkan kemampuan untuk menguasai ide cerita, penguasaan bahasa, pemilihan bahasa, keberanian, ketenangan, kesanggupan menyampaikan ide dengan lancar dan teratur (Azhari, 2017).

Bagi anak usia dini bercerita adalah kegiatan yang menyenangkan dan menarik. Dengan cerita akan memberikan sejumlah manfaat dalam perkembangan dan pembentukan pribadi anak. Isi cerita harus dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak. Tentunya kita harus memberikan cerita yang bernilai positif untuk diberikan kepada anak.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bercerita adalah suatu aktivitas mengulas kembali apa yang telah dilihat, disimak, didengar dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam aktivitas pembelajaran.

2.2 Media Video

Bagian yang melekat dan tidak bisa terpisahkan dari kegiatan pembelajaran adalah media pembelajaran. Media pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media berfungsi untuk mengatur hubungan yang efektif antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran (Konsentrasi et al., 2022). Dengan video kita bisa menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk gambar dan suara. Arti dari video adalah segala sesuatu yang memungkinkan tanda-tanda suara untuk digabungkan dengan gambar bergerak didalam pengelompokkan. Video dapat digunakan untuk media pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi belajar bagi anak usia dini. Sehingga dengan meningkatnya konsentrasi anak diharapkan kemampuan bercerita anak akan meningkat.

Media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi seperti media pembelajaran video interaktif, melalui media ini anak-anak akan ditampilkan animasi, gambar, dan audio visual yang akan sangat membantu anak dalam fokus belajar serta guru juga lebih percaya diri dalam menyampaikan informasi Menurut Syafi’i et al. (2020). Hasil penelitian Putri & Fitria (2021) menyarankan guru agar menggunakan video pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak, guru dapat mencari video yang sesuai dengan kebutuhan atau guru dapat membuat video yang menarik sebab melalui video, anak juga mendapatkan berbagai informasi dan pesan dari apa yang anak lihat dan anak dengar sehingga akan lebih mudah bagi anak ketika diberikan pertanyaan oleh guru tentang cerita yang sudah ditonton. Sebagaimana (Mustika et al, 2018) menyatakan video memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau kompleks serta sulit dijelaskan hanya dengan gambar atau kata-kata, meliputi gambar yang diolah sehingga menghasilkan visual dengan audio sehingga memberikan kesan hidup dan menyimpan pesan-pesan pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dapat mengatasi kejenuhan, dapat mempersingkat waktu dan menjadi lebih menarik. Media berbasis audio visual dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan anak dan memudahkan guru dalam menyampaikan pesan, pengetahuan dan konsep kepada anak. Video pembelajaran merupakan media yang efektif dipergunakan dalam pembelajaran anak usia dini, karena anak usia dini mempunyai rasa ingin tahu yang besar Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada didalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bercerita dengan menggunakan media pada anak kelompok B di TK Yapis Agats Kabupaten Asmat.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan berdasarkan dari permasalahan yang terjadi pada anak kelompok B di TK Yapis Agats Kabupaten Asmat Tahun Ajaran 2022/ 2023 dimana kemampuan bercerita anak belum berkembang secara optimal. Dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yakni siklus I dan siklus II. Pada setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada setiap pertemuan dilaksanakan dalam empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah tindakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dimana tindakan tersebut dianggap sebagai cara yang tepat.

3.2 Tempat dan Subyek Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Yapis Agats Kecamatan Agats Kabupaten Asmat Propinsi Papua.

3.2.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah anak-anak kelompok B TK Yapis Agats Kabupaten Asmat.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan observasi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil observasi pada siklus I diperoleh data anak yang belum berkembang (BB) sebanyak 60%, mulai berkembang (MB) sebanyak 20%, berkembang baik (BBk) sebanyak 20% dan berkembang sangat baik (BSB) sebanyak 0%. Dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum sesuai dengan kriteria presentase ketuntasan dalam belajar anak. Maka pelaksanaan pembelajaran dilanjutkan pada siklus II.

Dari hasil observasi pada siklus II diperoleh data anak yang belum berkembang (BB) sebanyak 0%, mulai berkembang (MB) sebanyak 10%, berkembang baik (BBk) sebanyak 20% dan berkembang sangat baik (BSB) sebanyak 70%. Dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil pembelajaran pada siklus II sudah tidak ada anak dengan kriteria belum berkembang (BB), kriteria anak yang mulai berkembang (MB) berkurang menjadi 10%, kriteria anak yang berkembang baik (BBk) 20% dan terjadi peningkatan yang cukup signfikan pada kriteria anak dengan perkembangan berkembang sangat baik (BSB) menjadi 70 %.

Sehingga dari data yang diperoleh peneliti tidak melanjutkan lagi ke tahap siklus berikutnya karena hasil yang didapatkan sudah sesuai dengan kriteria presentase ketuntasan belajar anak.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media video dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada anak kelompok B di TK Yapis Agats Kabupaten Asmat.

5.2 Saran

Bagi guru diharapkan dapat lebih memberikan kesempatan anak untuk melatih kemampuan bercerita dengan memberikan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan salah satunya dengan menggunakan media video dan kegiatan tersebut bisa dilakukan secara rutin dan terus menerus.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, N. K., Widiana, I. W., & Ujianti, P. R. (2021). Media Video Animasi untuk Meningkatkan Listening Skill Anak Usia Dini. 9, 43–52.

Azhari, A. (2017). Peran Guru Dalam Mengembangkan Kemampuan Imajinasi Terhadap Keterampilan Bercerita Pada Anak Usia Dini. Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak, 1(2), 93. https://doi.org/10.22373/bunayya.v1i2.1323

Konsentrasi, M., Usia, A., Melalui, D., Video, M., Sukabumi, U. M., Sukabumi, U. M., Sukabumi, U. M., & Info, A. (2022). Indonesian Journal of Instructional. 3, 26–35.

Rizqiyani, R., & Azizah, N. (2018). Control Group Pretest-Posttet. Kemampuan Bercerita Anak Prasekolah (5-6 Tahun), 7.

Widiasih, A. P., & Pujiah, S. (2020). Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Bercerita Anak Usia 5-6 Tahun. Ceria: Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, 9(1), 30. https://doi.org/10.31000/ceria.v12i1.2857

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post