Siapa Pemenangnya orang tua atau guru?- Tantangan Menulis Hari ke-31
Siapa Pemenangnya Orang tua atau Guru?
by
Lisa Andriani,S.Pd.
Ternyata hampir satu bulan anak kita menjalani pembelajaran mandiri di rumah. Mereka hanya belajar dan mengerjakan tugas dari guru via daring. Bukan hanya sekolah- sekolah formal saja, sekolah non-formal pun seperti TPQ, MDA memberikan sejumlah tugas via daring untuk para santri dan santriwatinya. Tugas yang diberikan pun beragam. Sebagian besar tentunya tentang materi pelajaran sesuai dengan silabus pembelajaran masing-masing satuan pendidikan. Sebagian lagi untuk penilaian karakter seperti kebiasaan perilaku hidup bersih sehat. Untuk tugas di TPQ dan MDA seperti praktek sholat Dhuha, sholat tahajud, hafalan surat-surat. Setiap hari anak- anak harus melaporkan praktek sholat dan tadarusnya. Sama halnya dengan tugas di sekolah formal.
Sederet tugas yang harus dilaporkan via daring mau tidak mau memaksa orang tua untuk terus mengawasi kegiatan belajar putra-putri mereka. Nah...ini nih yang membuat para orang tua dibuat stress akan polah tingkah anak-anaknya. Ada anak yang tidak perlu ceramah panjang lebar langsung nurut mengerjakan tugas dari gurunya. Ada juga anak yang tidak tahu cara mengerjakan soal itu tapi tidak mau menerima saran atau diajari oleh orang tuanya. Ada anak yang minta diajari oleh orang tuanya tetapi bila diberikan alternatif cara lain selain dari guru yang telah memberikan cara tersebut Alhasil bukannya belajar dan menyelesaikan tugas tetapi justru perang tanding alias adu argumen antara orang tua dan anak. Apa hal tersebut pernah Anda alami?
Ternyata memang guru tak dapat digantikan oleh canggihnya teknologi dan juga peran orang tua. Guru tetap akan selalu diingat dan dijadikan setiap pengajarannya oleh murid-muridnya. Anak jauh lebih menurut bila dinasehati oleh gurunya daripada oleh orang tuanya. Di sinilah ternyata guru sebagai pemenangnya. Maka dari itu, kita sebagai pendidik dan pengajar tak boleh mengajarkan dan mendidik hal yang buruk atau salah, karena ternyata murid jauh lebih menuruti semua perkataan yang keluar dari mulut gurunya. Memang guru juga manusia yang kadang lupa dan khilaf Namun, paling tidak sebelum kita berkata kepada murid kita perlu terlebih dahulu dipikirkan cara penyampaian dengan bahasa dan ilmu yang benar karena akan selalu terekam dan diingat serta dicontoh oleh murid kita.
9 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
guri sebagai teladan harus memiliki sikap dan contoh yang baik dan layak ditiru ya bu
Jadi ortu kalaj saing ya sama guru?
Benar Bu. Kita harus betul betul berhati-hati
terekam dlm ingatan anak bahwa perkataan guru lah yg benar....apalagi anak TK ya bu