Siswa Harus Bercita-cita, Guru Informatika MTsN 4 Bantul Ajak Siswa Membuat Surat Masa Depan

Bantul (MTsN 4 Bantul) — Informatika menjadi Pelajaran yang tidak begitu mudah karena memakai istilah-istilah bahasa Inggris, sedangkan siswa juga jarang menggunakan komputer dan pekerjaan kantor seperti surat elektronik. Lisa Aprilia, guru Prakarya yang juga mengajar Informatika, mengambil kegiatan yang unik dalam penyampaian materi surat elektronik atau email. Lisa mengajak siswa berlatih dengan imajinasi agar memancing semangat dan berpikir kritis siswa.

Guru yang mengajar Informatika kelas 7ABCD ini pada hari Jumat (23/2) mengajar kelas 7D, meminta siswa membayangkan kondisi mereka di umur 25. Lisa menegaskan agar siswa berpikir positif, memiliki cita-cita, tidak kekurangan, dan tidak nakal umumnya masih anak-anak. Siswa mempunyai imajinasi bermacam-macam, ada yang menjadi dokter, guru, penari, mahasiswa S2, bahkan ada yang dengan berani berkata bahwa di usia 25 mereka sudah melaksanakan ibadah haji.

Cita-cita yang mereka imajinasikan di hari itu, Lisa meminta menceritakan pada sebuah surat elektronik dengan subject ‘Surat untuk Diriku di Masa Depan’. Untuk memancing literasi siswa, sebagai kemampuan pada C4, Lisa mendorong siswa bisa menulis surat sepanjang 2-3 paragraf dengan diksi yang indah, seolah-olah mereka mudah mencapai Impian tersebut. Siswa juga diminta untuk membuat carbon copy dan blind carbon copy atau Alamat tembusan email kepada 2 sahabat terdekat siswa.

“Saya sangat senang mendengar siswa sharing mimpi mereka di dalam KBM Informatika, pelajaran yang sering buat siswa bingung dan sulit menerima tutorial. Kadang siswa sudah menyerah kalau terlalu susah bagi mereka. Hari ini saya banyak menerima antusias siswa ingin bisa menyampaikan Impian mereka pada sahabatnya lewat fitur Bcc dan Cc email, sehingga mereka tertarik bisa menggunakan email. Semoga pelajarannya jadi mudah dimengerti,” ujar Lisa memberikan informasi.

Sugeng Muhari, Kepala MTsN 4 Bantul menegaskan pentingnya strategi guru memancing antusias siswa. “Saya yakin guru-guru kami senantiasa kreatif , aktif, dan tanggap membuat siswa senang mempelajari tiap mata Pelajaran. Penting untuk bermain strategi, karena lawan guru bukan siswa, tapi Lelah dan bosannya siswa,” tandas Sugeng. (liz)