Lisa Lazwardi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Setahun Berlalu (part 1)

Setahun Berlalu (part 1)

Tantangan Hari ke-47

Kakak ipar yang hebat, begitulah penilaian pertama penulis buat uni Fitria Ananda. Seorang dokter yang waktu pernikahan penulis dengan adik bungsunya, memegang amanah sebagai kepala Puskesmas Limo Kaum Kabupaten Batu Sangkar. Sebuah Puskesmas yang mengalami kemajuan pesat sejak Uni di sini. Dulu setiap hari Sabtu penulis dan suami mengunjungi uni dan keluarga. Ada 3 keponakan lucu-lucu di sana. Annisa kelas 1 SD, savara duduk di bangku TK dan Arsyad yang masih berusia 4 tahun.

Pergi ke Limo Kaum seperti dalam keluarga sendiri, Uni yang low profile membuat situasi di Puskesmas seperti sebuah keluarga besar. Kami yang adik iparpun kenal baik dengan seluruh staf di sana. Kelebihan ni Pit, rasa empatinya alamiah dan sangat menghargai orang lain, sehingga para lansia lebih suka berobat dengan Bu Dokter katanya, walaupun harus menunggu Bu Dokter yang sedang rapat. Begitu lekatnya persaudaraan di sana sehingga kami yang dari Payakumbuhpun jadi akrab dengan semua staf.

Anak-anak memanggil suami penulis dengan sebutan "Uncu" yang artinya mak uncu dalam adat minang ini adalah panggilan untuk adik laki-laki terkecil dari Ibu. Semua staf Puskesmaspun ikut memanggil Uncu. Hal yang paling dinantikan Arsyad kalau Uncu datang adalah kemungkinan Uncu membawa mobil dinas patroli Satpolpp, karena Arsyad akan berlarian naik ke bak belakang dengan sepuluh orang temannya dan meminta uncu berkeliling daerah Limo Kaum. Kami hanya tertawa melihat momen bahagia itu, "Coba kalau Anak-anak mengerti bagaimana orang yang dibawa dengan mobil patroli tuh," kata Marni salah satu staf Puskesmas. Disambut tertawa riuh, Ibu-ibu yang anaknya sedang berkeliling dengan mobil patroli penuh kebanggaan.

Pernah penulis bertanya ke Uncu, "Uncu ternyata Uni sudah Hajjah ya. Masih muda, dan tidak juga disebut-sebut seperti kebanyakan orang di kampung penulis yang suka dipanggil Ibu Hajjah kalau sudah naik haji ke Mekah." Dijawab Uncu dengan tertawa lepas, terus Uncu bercerita. Waktu menjadi Kepala di Puskesmas Kubu Karambia, Uni menjadi dokter terbaik no 2 untuk SUMBAR tahun 2000. Sebagai hadiah dari pemerintah daerah, Uni jadi CPNS dan diamanahkan menjadi TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia) tahun itu. Setelah itu uni dipindahkan ke Puskesmas Rambatan 2, dan kemudian ke Puskesmas Limo Kaum.

Selama di Limo kaum, kami sering menginap di sana. Seperti sebuah pelajaran kehidupan bagi kami yang baru menjalani bahtera rumah tangga. Uni dan Uda selalu bangun sebelum jam 4 dini hari, sholat tahajud dan sudah rapi dan wangi saat sholat subuh berjemaah dengan anak-anak. Jam 9 malam seluruh lampu sudah mati dan saatnya tidur. Sehingga saat dibangunkan sebelum subuh dan disuruh mandi anak-anak tidak rewel. Sungguh kagum kami berdua melihat disiplin yang diajarkan uni dan Uda dalam keluarga.

9 tahun di Puskesmas Limo Kaum, Uni pindah ke Puskesmas Pariangan. Kami jadi jarang bertemu dengan keluarga Limo Kaum, karena kedatangan kami selalu di hari Sabtu dan uni pindah ke rumah di komplek KPN daerah Pagaruyuang. Kalau kami berkunjung ke sana akan melewati keramamaian pengunjung rumah gadang Istano Basa Pagaruyuang. Sekitar 20 Km jarak dari rumah ke Puskesmas Pariangan sehingga kami tidak lagi bisa berkunjung ke Puskesmas ini seperti ke Limo Kaum.

Tahun keempat di Pariaangan uni sibuk mempersiapkan akreditasi. Sabtu minggu tetap di Puskesmas, kadang sampai jam 11 malam sehingga kita jadi jarang bertemu. Pertemuan hanya melalui telpon karena kesibukan Uni yang sedang tinggi. Alhamdulillah Puskesmas memperoleh akreditasi A. Suatu pencapaian yang besar dengan perjuangan yang besar juga. Kamipun sudah bisa bersama lagi di akhir minggu. Tapi nampaknya kesehatan uni menurun, kami berpikir mungkin kecapean karena sibuk. Dua minggu kemudian saat kami ke Batu Sangkar Uni belum juga sembuh. Wajah uni terlihat pucat, Uncu sarankan untuk cek ke dokter penyakit dalam tapi Uni bilang tidak apa-apa.

Sebulan berlalu, Annisa dan Savara pulang dari Padang, kedua anak gadis kami ini sudah kuliah sekarang. Annisa cerita mama malas makan, kalau makan muntah. "Papa udah suruh ke dokter tapi mama gak mau," lapor Annisa ke Uncu waktu itu. Uncupun mulai ingatkan Uni lagi, dan sepakat mau periksa di Padang saat ponakan kami menikah.

Hari minggu yang dinantikan seluruh keluarga berkumpul di rumah uni Reni. Ponakan kami menikah, semua berkumpul dakam suasana bahagia. Annisa dan Varra cerita kalau mama sudah dua kali pingsan tadi malam, kami sangat cemas dan uncu bilang, " Janji hari ini konsul ya Ni.." ni pit bilang, "Iya, jangan terlalu cemas. Uni gak pa pa." Uncu pun memijit-mijit kaki uni. Kami tidak bisa mengikuti acara sampai selesai karena sedang mempersiapkan pernikahan adik di Payakumbuh juga yang akan dilaksanakan 4 hari lagi.

Kamipun berpamitan dan Sambil memeluk Uni, uncu bilang, " Hari ini ke dokter kan Uni," dijawab uni dengan anggukan. Menjelang sore saat memasuki kota Bukittinggi Uncu dapat telpon, ternyata Uni pingsan saat foto bersama dan sekarang di bawa ke rumah sakit SPH. Mama melarang kami balik ke Padang, tunggu saja perkembangan sampai besok kata mama.

Penulis tidak sabar menunggu esok hari, malamnya kembali menelpon mama. "Bagaimana kondisi Uni Ma?" Pertanyaan yang langsung terlontar saat mama menjawab salam yang penulis ucapkan. "Sekarang Uni di M.Jamil, SPH tidak bisa menangani karena lebih lengkap peralatan di M.Jamil," penjelasan mama. "Sebenarnya Uni sakit apa Ma? Lisa mengkwatirkan kondisi uni karena Lisa lihat pucat terus Uni," terdengar mama menghirup nafas di sana. "Hb uni hanya 4 perlu pemeriksaan lebih lanjut. Lisa mengerti kemungkinannya? Jangan bilang Uncu ya.." kata Mama. "Iya Ma," jawab penulis. Sebagai orang yang sudah berpengalaman menemani Uncu di Dharmais, penulis sudah bisa menduga maksud mama dengan Hb 4. "Ya Allah, kalau bukan anemia akut berarti Leukimia." Rasanya ingin cepat pagi datang dan kembali ke Padang menemani uni. Semoga bukan Leukimia Ya Allah... (...)

#TantanganGuruSiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Uni yang hebat Lisa,semoga beliau dibeeikan tempat yg indah di sana

20 Apr
Balas

Aamiin...Trima kasih Ola..

21 Apr

salut dengan disiplin waktu untuk beribadah dan membahagiakan orang lain meskipun menggunakan mobil satpol.pp. itu akan terkenang hingga kelak..semoga uni lekas sembuh..doangkat segala penyakitnya. penyakitnya pun inshaaallah sebagai penggur dosanya baik sengaja maupun tidak

19 Apr
Balas

Terima kasih Ibu...

21 Apr



search

New Post