Lista Yosefa

Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Gunung Talang Kabupaten Solok ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tidak Jodoh (Cerpen-2 Tagur-2)

Tidak Jodoh

(Cerpen-2: Tagur-2)

Delapan bulan berlalu, bukan waktu yang mudah untukku melupakan semua. Bang Randi berlahan-lahan aku lupakan. Sebenarnya hal itu tidaklah, tapi setidaknya aku harus membuka diri untuk yang lain. Aku tak ingin berlama-lama dengan perasaanku.

“Sonya, ada seseorang yang ingin kenal denganmu,” kata kakak iparku suatu hari.

“Siapa,” kataku sambil menyipitkan mata ke arah kakak iparku itu.

“Nanti, pas istirahat siang dia akan datang ke sini.”

Aku jadi penasaran siapa yang mau datang sepertinya spesial sekali. Kakak iparku juga sangat tega membuatku penasaran. Tak lama sebiah mobil masuk pekarangan rumah kakakku. Beberapa saat mereka berbincang di ruang tamu. Aku dengar sayup-sayup perbincangan mereka. Kakak iparku sengaja memintaku untuk membuatkan minuman untuk tamunya.

“Naah, ini orangnya,” kata kakak iparku sambil melambaikan tangan ke arahkku.

Aku jadi gugup juga dikenalkan seperti itu. kuperhatikan ada seorang perempuan sebaya kakak iparku. Dia membawa anak-anaknya yang masih balita dua orang. Di sebelahnya duduk seorang laki-laki muda yang pembawaannya cukup tenang.

“Sonya, kenalkan ini Ilham adik dari kawan kakak ini,” kata kakak iparku.

Kami saling mengangguk saja. Kuperhatikan orang yang bernama Ilham itu. dia tenang, lumayan keren, dan berwibawa. Sebelumnya kakak iparku menyebutkan dia salah seorang ketua jurusan di salah satu perguruan tinggi ilmu kesehatan.

“Kalian sudah dewasa, setelah ini kalian silahkan berkomunkasi, jika cocok jangan terlalu lama mikirnya,” Ujar kakak Ilham.

Ilham hanya tersenyum tipis. Kulihat dia melirik ke arahku. Aku sengaja tidak peduli, malu juga jika ketahuan memperhatikannya. Benar adanya, setelah beberapa minggu komunikasi terjalin antara aku dan Ilham, akhirnya Ilham berkata dengan sangat serius pedaku.

“Sonya, aku tidak sedang mencari pasangan untuk sesaat, untuk senang seketika saja, tapi untuk selamanya.”

“Iya, aku paham. Semuanya kupulangkan pada Bang Ilham, terbaiknya seperti apa.”

Dua hari lagi akan dilangsungkan akad nikah antara aku dan Ilham.semua undangan telah dijalankan. Entah mengapa aku sama sekali tidak berniat mengundang Randi. Kisah antara aku dan Randi biarlah hancur ditelan masa. Biarlah semua jadi kenangan sebagai pengalaman saja.

“Randi datang ya ke resepsi pernikahan adikku” kata Bu Rima siang ini.

“Insyaallah Bu, kapan ya Bu? Tanya Randi.

“Sabtu besok, di Gedung Bandra Guna, samping taman kota,” jelas Bu Rima.

Setelah Bu Rima berlalu, Randi melihat undangan di tangannya sekedar ingin tahu saja, tapi sungguh sangat terkejut, Randi saat membaca nama mempelai.

M. Ilham Buchari dengan Sonya Hasmadewi.

Randi mengucek matanya, dia berharap nama itu salah. Dua kali di baca, nama itu membangkitkan kenanagannya tentang seorang gadis. Dalam hatinya Randi berkata, Sonya benar-benar berubah, dengan cepat melupakanku, dan memutuskan menikah. Sementara dia, dia masih saja penuh keraguan, sampai hari ini statusnya masih menjomblo.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post