#menulisharike-114

#MediaGuruIndonesia

#gurusiana

Tak Jadi Berdua

Karya: Listyowati

Bu Rida yang suka bercanda, sering kali pak Diolah yang jadi sasarannya. Apalagi kalau lihat wajah pak Dio mulai timbul guratan di dahinya ekspresi wajah mulai kelabu pertanda dia mulai ngambek, pecahlah tawa Bu Rida, walaupun terkadang ada perasaan takut kalau pak Dio sudah ngambek beneran. Dia akan berubah menjadi patung, diam, kaku, tak merespon walau perang dunia sekali pun.

Pagi itu Pak Dio bersuka hati karena dapat rezeki yang tak terduga. Dia ingat pernah berjanji mau nraktir Bu Rida. Pulang sekolah pak Dio mendekati Bu Rida ngajak ngebakso, tapi syaratnya aneh, inginnya berdua aja. Bu Rida hanya merespon dengan tawa lepasnya. Bu Rida tahu maksud Pak Dio hanya mengajak Bu Rida, pastilah agar tak terjadi pembengkakan pengeluaran.

Berangkatlah mereka berdua ke tempat ngebakso yang tak jauh dari sekolah. Mereka naik motor beriringan, pak Dio memilih di belakang Bu Rida. Tak butuh banyak waktu sampailah mereka ke tempat yang dituju. Meja sudah penuh, maklum pas jam makan siang. Hanya ada satu meja berukuran besar yang sudah terisi oleh empat orang, masih tersisa dua kursi kosong. Tak ada pilihan mereka ke arah meja itu. Pak Dio kaget ternyata yang duduk di sana teman-teman dekatnya Bu Rida. Bu Rida hanya berpura-pura kaget, karena dia yang sudah merencanakannya. Sambil berbisik Bu Rida berkata,” Tenang pak Dio tetap cukup nraktir aku saja.” Padahal untuk yang berempat sudah dikondisikan sama Bu Rida.

Rangkasbitung, 15 Februari 2021