LITA SULISTYANINGTYAS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BANGKU

BANGKU "MAUT" SANG WAKIL

Pekerjaan wakil Kepala Sekolah memang luar biasa berat. Kadang waktu istirahatpun tersita jika pekerjaan itu belum selesai. Pekerjaan wakil yang berat membutuhkan ruang kerja yang efektif dan efisien, agar kerja wakil lebih maksimal. Maka tak heran jika di sekolah-sekolah lain, para wakil memiliki ruang kerja yang terpisah dengan ruang guru. Di sekolahku, wakil bekerja di ruang guru. Ruang wakil yang disediakan khusus untuk kerja wakil malah lebih sering digunakan sebagai ruang pertemuan serba guna bila ada kegiatan tertentu.

Akhir-akhir ini, kulihat dekat meja wakil ada bangku kecil yang terikat dengan kaki meja yang juga kecil ukurannya. Bangku bulat berkaki empat ini biasanya ada di laboratorium IPA. Bangku jenis ini memang sudah lama tidak digunakan lagi di lab.IPA, selain ukurannya yang tidak proporsional, bangku ini juga terlihat sudah berkarat. Hanya tinggal beberapa unit saja yang masih bisa digunakan. Bangku inipun kadang menjadi “biang kerok” keributan di Lab. Saat pembelajaran berlangsung. Selain mengeluarkan bunyi yang bising, bangku ini kerap menjadi bulan-bulanan siswa.

Bagi siswa yang memiliki postur yang lebih tinggi akan terasa aneh jika duduk di bangku tersebut. Dan bagi siswa yang memiliki postur tubuh yang lebih kecil, mengakibatkan siswa tidak dapat menulis dengan nyaman. Idealnya bangku tesebut sudah “purna bakti”, tapi wakil kepala sekolah ditempatku memanfaatkan bangku tersebut sebagai alas duduk yang “sempurna” disaat dirinya sedang menyelesaikan tugas sekolah. Bangku disetting sedemikian rupa dengan meja kecil yang sebenarnya adalah meja siswa di kelas. Bangku tersebut diikat dengan tali dengan salah satu kaki meja. Saat ini mejanya sudah diganti dengan meja kerja yang lebih besar.

Semua guru tahu tentang bangku tersebut, dan tahu kalau bangku tersebut terikat dengan satu kaki meja kerja tersebut. Tidak hanya satu-dua guru saja yang sudah menggunakan bangku tersebut. Tetapi setiap kali guru selesai bekerja di meja tersebut dan bangkit berdiri, selalu saja guru terjatuh. Tersangkut tali yang mengikat kaki bangku dengan kaki meja. Sudah banyak guru yang mejadi korban bangku “maut” sang wakil. Tapi tak ada satupun guru yang marah, bahkan kadang tertawa terbahak dengan peristiwa yang hampir menimpa semua guru, termasuk sang wakil, si pemilik bangku maut tersebut.

Semua guru merasa terbantu dengan adanya bangku tersebut, walaupun kadang terjerembab karena kaki tersangkut tali. Memang belum ada korban serius dengan adanya bangku tersebut, nyatanya bangku tersebut, meskipun sudah banyak memakan korban, masih saja digunakan oleh guru. Mungkin karena otak kita lebih terfokuskan pada pekeerjaan, sudah tahu bangku terikatpun masih saja terjerembab. Tidak ada maksud buruk dengan semua kejadian, awalnya memang karena sang wakil selalu kehilangan bangku mautnya. Setiap kali ada tamu, bangku itu selalu diambil untuk duduk. Tamu kami persilahkan duduk di bangku guru, sedangkan kami duduk di bangku maut tersebut, yang tujuannya untuk memudahkan komunikasi.

Seringnya bangku berpindah dari tempatnya dan tidak dikembalikan ke posisi semula itulah yang menyebabkan sang wakil memiliki ide untuk mengikat bangku dengan salah satu kaki meja. Tidak pernah terpikir idenya tersebut akan menyebabkan banyaknya korban yang terjerembab karena tersangkut tali. Alhamdulillah hingga saat ini dan semoga dihari yang akan datang tidak ada korban yang serius. Umumnya semua tertawa terbahak jika satu dari teman guru ada yang tersangkut. Semua menjadi tawa dan canda, kadang sebelum dudukpun kami sudah mengingatkan “awas kaki tersangkut” tapi namanya orang sudah tua-tua, sudah diingatkanpun masih saja terjerembab.

Bangku sudah berbulan-bulan lamanya terikat dengan meja hingga kini. Banyak aktifitas yang dilakukan di meja tersebut, mulai dari menulis soal, kegiatan administrasi sekolah, mengunggah nilai, atau kegiatan lainnya. Sudah banyak jasa yang diberikan olehnya. Terjerembabnya guru menjadi hiburan tersendiri. Semua tertawa, semua senang, semua gembira dan semua bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wuih keren banget tulisannya. mengalir lancar dan lunyu. crispy banget dibacanya. ditunggu cerita-cerita ringan lainnya, bu

13 Dec
Balas

makasih supportnya Pa Leck Murman.

13 Dec



search

New Post