LITA SULISTYANINGTYAS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Engkong Pedagang Sayur Keliling

Engkong Pedagang Sayur Keliling

Mungkin harusnya Engkong sayur itu tidak usah kerja lagi berdagang sayur keliling kampung. Matanya saja sudah tidak jelas lagi membedakan mana uang lembar seribu dan lima ribu. Tapi sepertinya engkong lebih suka berdagang, dari pada bergantung pada anak-anaknya mengharap sedikit rupiah atau sesuap nasi.

Berharap saja engkong selalu bertemu pembeli yang tidak berlaku curang dalam membayar atau menerima uang kembalian. Bayangkan saja kalau dalam satu kali transaksi jual beli Engkong salah dalam memberikan lembar uang, berapa kerugian yang akan diterima dalam sehari transaksi jual beli.

Sayuran yang dibawanya segar dan bagus-bagus, sepertinya Engkong memanen sendiri sayuran yang dijajakannya. Cabe, bawang, tomat yang dikemas dalam plastik terlihat sangat segar. Begitu pula oyong timun dan petai, semua serasa baru petik dari kebun. Bumbu dapur yang dikemas dalam plastik dengan porsi kecil tidak tampak layu atau busuk, semua berisi rempah yang masih segar. Tak heran kalau dia menjadi salah satu pedagang yang dinantikan para ibu rumah tangga.

Cabe merah, cabe rawit merah dan bawang merah masing-masing dijual dengan harga Rp. 4000,00. Tomat dan lunca, masing-masing dijual dengan harga Rp. 2000,00. Petai dengan 'mata' besar dijual dengan harga Rp. 2000,00 per papannya. Aku tertarik dengan cumi asin yang sangat baik kondisinya dan juga ukurannya yang besar. Cuminya masih baru dan masih segar, tidak hancur, utuh dan bersih. Cumi dijual dengan harga Rp. 15.000,00 perbungkusnya, entah berapa timbangan kiloannya, mungkin 1/4 kg perbungkusnya.

Setelah mengambil beberapa sayuran dan 3 bungkus cumi, kamipun mulai menghitung. "Semua 79 ribu ya neng. Ini cumi 15 ribu aja, neng." Engkong menggamit uang dua lembar 50 rb an yang aku sodorkan. Lalu dia memberiku sejumlah uang, dua lembar 10 ribuan dan satu lembar 5 ribuan.

"Kong, uangnya kebanyakan" kataku sambil memperlihatkan uang yang dia berikan.

"Kan udah bener neng, kembalinya 21 ribu. Koq lebih?"

Lalu ku ambil uang lembar lima ribuan, uang tersebut aku lebarkan posisinya sambil kujelaskan bahwa itu uang lembar lima ribuan.

Engkong lama mengamati uang tersebut, lalu "Oohhh iya neng salah ya, bukan seribuan." "Terimakasih ya neng." Ia menggamit uang lembar lima ribuan dan menggantinya dengan uang keping seribuan. "Kalau yang ini ga salah kan ya neng?" Ia menyodorkan keping uang seribuan. "Sekarang sudah benar, Kong." Akupun berlalu meninggalkannya menuju pedagang lain.

Kasihan Engkong, kalau sering salah dalam memberikan uang kembalian. Ia memang tidak membawa banyak dagangan, tapi kalau pembelinya tidak jujur, pasti banyak merugi. Itupun masih saja ada pembeli yang menawar dengan harga yang lebih rendah. Berapa kelebihan uang yang bisa dibawa pulang kalau harga segitu masih juga ditawar dengan harga yang lebih murah. Semoga Allah selalu beri kesehatan dan kemurahan rejeki bagi Engkong.

Aamiin..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post